Louis duduk di kursi dengan tenang, netranya menangkap Reokla yang berdiri di balkon dengan posisi memunggunginya.
"Ada perlu apa lo nyuruh gue ke sini?" tanya Louis to the point.
Reokla berbalik badan hingga ia dapat melihat Louis secara langsung. Reokla menyandarkan kedua sikunya pada pembatas balkon. "Apa yang lo tau tentang Sagraini?"
Louis mengernyit tak paham. Merasa aneh ketika Reokla menanyakan perihal Sagraini secara tiba-tiba. "Lo kesambet apa?"
Reokla berdecak, ia berjalan mendekat kearah Louis kemudian menempatkan bokongnya di kursi yang berhadapan dengan cowok itu. "Kasi tau gue apa yang selama ini lo tutupin."
"Nggak ada," jawab Louis datar.
"Lo bohong."
Louis merotasikan bola matanya malas. "Nggak ada yang gue tutupin. Dan soal Sagraini gue nggak tau banyak soal dia."
"Dari mana lo tau kalau Sagraini cewek itu?" Reokla mengubah pertanyaannya. Iris matanya beradu dengan Louis, keduanya saling melemparkan tatapan serius.
Louis bungkam beberapa detik. "Gue dapat dua surat yang dia tulis sebelum meninggal di tas Sagraini."
"Surat?"
Louis mengangguk.
"Mana surat itu?"
"Gue nggak sempat ambil soalnya keburu Sagra dateng," jawab Louis jujur.
"Lo nge-geleda tas nya?" tanya Reokla selidik.
"Ya."
"Nggak sopan."
"Emang lo tau sopan itu kayak gimana?" balas Louis telak.
Reokla memutar bola matanya malas.
"Tujuan lo buat nanya kayak gini ke gue apa?" Hal ini yang sedari tadi mengganggu Louis. Ia heran mengapa Reokla tiba-tiba menanyakan tentang Sagraini kepadanya.
Reokla terdiam. "Gue ngerasa kalau dia emang cewek itu."
Louis tertawa lucu. "Baru sadar lo?"
"Hm."
"Apa yang buat lo percaya? Gue yang jelasin mati-matian ke lo aja masih lo raguin."
"Dia bilang ke gue."
Louis tercengang. "Dia bilang kalau dia sahabatnya?"
"Bukan."
"Terus?"
"Dia ngaku kalau dia cewek yang hampir coba bunuh diri," jelas Reokla.
Louis terdiam. "Cuman karena itu lo percaya?"
Reokla mengangguk. "Dulu dia juga hampir bunuh diri kan?"
"Banyak yang coba bunuh diri. Bukan cuman Sagraini. Selain itu, apa yang lo ketahui lagi?" selidik Louis.
"Gue ngeliat dia di makam Kaizen."
Kalau ini Louis sudah tak terkejut lagi. Karena ia pun pernah melihat gadis itu ke makam Kaizen.
"Gue juga pernah lihat dia di makam Kaizen."
"Kenapa lo nggak kasi tau gue?"
"Lo kecelakaan."
Reokla terdiam.
"Hari itu gue pikir lo bakal ada di TPU juga dan lo bisa lihat langsung Sagraini di makam Kaizen. Tapi ternyata, tanpa gue buka mulut pun lo udah tau." Louis terkekeh.
"Gue keceplosan di depannya."
"Keceplosan apa?"
"Gue nggak bisa kendaliin diri gue, sampai gue ngomong sesuatu tentang hari itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SRAKER ✔
Teen FictionSagraini Anastassya adalah murid baru di kelas sebelas yang masuk melalui jalur beasiswa, ketika masuk ke dalam SMA Rauklan ia sudah bertekad untuk tidak mencari masalah apa pun dan berusaha hidup dengan tenang. Namun, entah kenapa dirinya tiba-tiba...