Pulang sekolah Sagraini dan Reokla belum pernah bertemu sejak pertengkaran mereka tadi. Sagraini bisa menebak bahwa cowok itu sedang bolos pelajaran.
Reokla pasti masih marah padanya. Dan tak dapat di pungkiri bahwa ia juga merasa gundah. Sagraini ingin percaya pada Reokla namun saat melihat foto Kayla di dompet cowok itu membuat kepercayaannya terhadap Reokla lagi-lagi terkikis.
Kayla. Gadis yang pernah Sagraini benci hanya karena ia yang menjadi cinta pertama Kaizen. Cowok yang menjadi sahabat Sagraini sekaligus orang pertama yang ia suka.
Apakah semua cowok yang berhubungan dengannya harus ada Kayla di perantaranya? Sagraini harus meminta penjelasan ini. Siapa Kayla untuk Reokla dan mengapa foto gadis itu masih tersimpan di dompetnya.
Sagraini merasa ada yang janggal dengan semua ini, ia merasa ada sesuatu yang tidak ia ketahui. Haruskah Sagraini menyelidikinya?
Hari ini. Sagraini nekat pergi ke rumah Reokla, sebelum ini ia bertanya dulu alamat rumah Reokla pada Alfariziv kemudian bergegas kemari.
Sagraini berdiri di depan pintu yang begitu besar, ini bahkan bisa di sebut mansion. Sagraini tak pernah menyangka jika Reokla akan se kaya ini.
Sagraini mengumpulkan keberanian lalu mengetok pintu rumah itu. Kurang lebih semenit ia menunggu di depan pintu tersebut.
Sampai Sagraini dibuat tersentak saat pintu tiba-tiba terbuka. Anehnya. Wajah pria asing yang pertama kali Sagraini lihat.
Kok mirip Kla ya? Pikir Sagraini dalam hati, ia menatap pria paruh baya di depannya. Terlihat bugar dan begitu tampan, ia juga mirip dengan Reokla.
"Kamu siapa?" tanya Rahkan seraya menatap gadis di depannya dengan bingung.
"Saya pac-"
"Temen aku," potong seseorang lebih dulu dengan nada datar.
Sagraini menatap Reokla yang datang dari arah belakang Rahkan.
Temen? Sagraini tersenyum pahit.
Rahkan melirik Reokla dengan ekor matanya lalu pergi dari hadapan mereka.
Saat Rahkan sudah pergi, Sagraini mengulas senyum tipis. "Kla-"
"Ngapain lo di sini?" sela Reokla dengan raut dingin.
Senyuman itu sirna seketika saat mendapatkan respon tak ramah dari sang empunya. Sagraini memilin jari-jarinya. "Lo masih marah?"
Reokla diam dan tak ingin menjawab. Emosi itu masih ada dalam dirinya dan ia tak ingin melampiaskannya pada Sagraini.
Sagraini meraih tangan cowok itu. "Kla lo salah paham, kita lurusin semuanya, ya? Jangan marah kayak gini dong." Nada suara Sagraini melirih. Ia tak suka sikap Reokla yang satu ini.
Reokla menarik tangannya yang membuat hati Sagraini mencelos.
"Udah lah, lo mau nyangkal apa lagi? Denger ya Sagra. Gue paling benci pengkhianat."
"Tapi lo cuman salah paham Kla. Di dalam foto itu gue sama dia nggak seintim itu, lo harus tahu kalau ini jebakan," ujar Sagraini berusaha meyakinkan Reokla.
"Jebakan tapi lo menikmatinya, kan?" tanya Reokla tajam.
Sagraini menelan salivanya bulat-bulat. Jika kalian pikir ia baik-baik saja diperlakukan seperti ini maka kalian salah. Sagraini hanya mencoba menutupi rasa sakitnya.
Reokla terkekeh sinis. "Kenapa? Sakit hati? Lo pikir gue enggak, hah? Lo pikir gue nggak sakit hati liat foto itu? Gue cemburu Sag!"
"Gue tahu lo cemburu tapi masalahnya gue di jebak, lo ngerti nggak sih maksudnya?!" Sagraini melewati batas kesabarannya, ia sangat kesal karena Reokla terus menyudutkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SRAKER ✔
Teen FictionSagraini Anastassya adalah murid baru di kelas sebelas yang masuk melalui jalur beasiswa, ketika masuk ke dalam SMA Rauklan ia sudah bertekad untuk tidak mencari masalah apa pun dan berusaha hidup dengan tenang. Namun, entah kenapa dirinya tiba-tiba...