Louis dinyatakan koma. Berita itu menyebar begitu cepat di SMA Rauklan. Berbagai komentar positif maupun negatif tertangkap dalam akun instagram lambe turah.
Reokla mengepalkan tangannya kencang. Giginya bergemelatuk keras. Auranya benar-benar menyeramkan. "Siapa yang nyebarin berita ini?!" tanya Reokla dengan nada lantang dan penuh penekanan.
Semua murid-murid menunduk takut. Tak ada dari mereka yang berani mengangkat kepalanya dan menatap ketua SRAKER itu.
"LO SEMUA BUDEG?!" bentak Asahi. "NGAKU ATAU GUE BAKAR SEKOLAH INI?!"
"Ini punya bokapnya Kla, kepala lo mau di penggal?" tegur Kisarga yang seketika membuat Asahi kicep.
Asahi melirik sekilas pada ekspresi Reokla. "Bercanda bro!" candanya dengan cengiran.
"Yang megang akun lambe turah siapa?" tanya Lucenzo tetap tenang.
"Tiara."
Semuanya menyebut nama Tiara. Hal itu membuat gadis yang berdiri tak jauh dari mereka mematung.
"Maju lo! Atau gue seret kesini?!" ancam Alfariziv dengan tatapan yang tertuju pada gadis itu.
Tiara menelan ludahnya kasar. Ia mulai berjalan mendekati Reokla dan teman-temannya dengan perasaan campur aduk.
"Atas dasar apa lo nyebarin berita itu?" tanya Reokla tajam. Matanya menelisik setiap inci raut wajah Tiara, mencari setitik kebohongan.
"Gu-gue di suruh."
Semuanya saling menatap ketika mendengar jawaban yang di lontarkan Tiara.
"Siapa yang nyuruh lo?" Reokla bersuara lagi. Nadanya penuh intonasi rendah namun begitu menusuk.
Tiara memutar badannya, dan menatap semua murid-murid. Pandangannya tertuju pada dua orang siswi yang berdiri tak jauh dari mereka.
Telunjuknya terangkat dan mengarah pada salah satu siswi itu. "Dia."
Reokla dan yang lainnya mengikuti arah telunjuk itu dan dalam hitungan detik mereka terkejut. Tubuh Reokla kaku saat tau siapa yang Tiara tunjuk. Apa gadis ini tidak salah menunjuk seseorang?
"Sa-Sagraini?" ucap Kisarga tak percaya. "Nggak mungkin. Lo bohong?!" Kisarga menatap Tiara intens.
Tiara kembali menatap komplotan geng ini dengan wajah meyakinkan. "Sagraini nyuruh gue nyebarin berita itu di akun instagram lambe turah. Gue awalnya nggak mau karena takut ganggu privasi kalian, tapi dia maksa gue. Katanya kalau gue nggak nurutin kemauannya, dia bakal buat nama gue buruk di mata murid-murid."
Reokla menatap Sagraini yang juga menatapnya. Pandangan gadis itu seolah berkata padanya bahwa ia tidak melakukan itu.
Reokla memutuskan kontak matanya begitu saja. Hatinya gelisah. Antara percaya dan tidak percaya.
"Anjir apa gue bilang! Sagra tuh sok polos. Aslinya iblis!"
"Sumpah, dia jahat banget."
"Masih punya nyali ternyata."
"Kasian banget loh Kak Tiara. Sagra keterlaluan banget sih."
"Parah."
"Fix! Sagra harus di keluarin."
"Nggak punya hati."
"Jahatt."
"Huuuuu!!!"
Berbagai makian diperuntukkan Sagraini. Sementara Sagraini hanya diam. Tatapannya lurus ke arah Reokla yang tak ingin menatapnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SRAKER ✔
Teen FictionSagraini Anastassya adalah murid baru di kelas sebelas yang masuk melalui jalur beasiswa, ketika masuk ke dalam SMA Rauklan ia sudah bertekad untuk tidak mencari masalah apa pun dan berusaha hidup dengan tenang. Namun, entah kenapa dirinya tiba-tiba...