6. Bunda

12.2K 812 4
                                    

Happy Reading

••°°°••

"Queensy cepat, papa sudah nunggu di bawah daritadi" Desak Lesha melihat Queensy yang sedari tadi melihat penampilannya di depan cermin dinding kamar inap.

"Sabar dong ma. Ini kita langsung pulang kan ma, gak mampir ke pengajian dulu?" Tanya Queensy.

Lesha menghela nafas panjang. "Iya langsung pulang, adekmu udah nunggu dirumah"

"Nah kalo gitu bisa lah aku lepas kerudung" Ucap Queensy bersiap melepas kancing nya namun segera ditahan oleh Lesha.

"Astaghfirullah kamu ini ada masalah apa sebenarnya? Tujuan pake kerudung itu buat nutup aurat rambut. Kamu ini istrinya Gus, minimal kamu harus jaga nama baik suami, jangan bertindak semena-mena!!" Omel Lesha menatap kesal Queensy.

Semenjak tersadar dari koma nya dan dinyatakan amnesia permanen, sifat Queensy 70% berubah sepenuhnya. Gadis itu tidak lagi sebrutal dulu, tidak ada lagi nada ketus ketika berbicara, tidak ada tatapan tajam dan malas yang selalu dikeluarkannya, tetapi sifatnya yang penjawab dan keras kepala masih ada dan sepertinya itu tidak akan pernah bisa hilang.

"Kalian sih tau anak ceweknya biasa kenapa gak dinikahin sama cowok biasa biar bisa ngimbangi" Jawab Queensy tidak mau kalah.

"Ohh maksudnya kamu menyesal, gakmau punya suami Razzan?" Tanya Lesha berkacak pinggang seraya menatap tajam Queensy.

Queensy yang ditatap seperti itupun meneguk ludahnya susah payah. "Y-ya enggak gitu, gimanapun juga kak Razzan masuk kriteria tipe ku, udah ganteng, tinggi, bau duit lagi"

Lesha memejamkan matanya, kenapa anaknya satu ini sulit dikendalikan. "Harusnya kamu bersyukur mama jodohin sama Razzan yang paham agama jadi bisa nuntun kamu ke jalan yang benar"

"Emang selama ini aku ada dijalan yang salah?" Tanya Queensy menaikkan sebelah alisnya.

Lesha gelagepan lalu segera menggeleng cepat. "Tidak juga. Salah, salah banget"

"Udah ahh ayo cepetan, papa keburu ngomel nanti karna kita gak muncul muncul" Sambung Lesha menarik Queensy keluar kamar.

Sesampainya mereka di lobi rumah sakit, Arya dari seberang senantiasa menatap keduanya dengan tatapan kagum terutama kearah Queensy. Ini kali pertamanya Arya melihat putrinya menggunakan pakaian tertutup terlebih memakai kerudung. Selama ini Queensy hanya memakai pakaian terbuka, waktu ramadhan pun dia hanya memakai pakaian panjang tanpa menggunakan kerudung nya.

"Masyaallah cantik banget putri papa" Puji Arya tersenyum lembut seraya mengelus pucuk kepala Queensy.

"Papa ganteng makanya hasilnya gak mengecewakan"

Lesha sontak melototkan matanya mendengar jawaban Queensy. "Astaghfirullah" Ucap nya menyenggol lengan putrinya yang pintar menjawab.

Arya terkekeh sudah terbiasa dengan jawaban ataupun tingkah laku Queensy yang tak terduga. "Yasudah ayo pulang" Ajak nya mulai menuntun kedua wanita berharganya menuju mobil.

••°°°••

Razzan beberapa kali membolak-balikkan tumpukan buku yang berada di hadapannya lalu setelah itu menyematkan sebuah nilai di bagian bawah halaman. Lelaki itu tengah di sibukkan dengan mengecek kelengkapan maknani isi kitab para santri di pesantren.

"Assalamualaikum Gus"

"Waalaikumsalam" Jawab Razzan melihat sekilas siapa yang datang, setelah itu segera menunduk ketika menyadari bahwa di hadapannya kini berdiri seorang perempuan lengkap dengan niqab nya.

RAZZALEA || OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang