Happy Reading
••°°°••
"Ini hari pertama mu masuk sekolah baru, saya harap kamu suka sehingga bisa menikmati masa akhir sekolah mu" Ucap Razzan menyodorkan sebuah roti kepada Queensy yang sudah diberi selai untuk sarapan.
Queensy menerimanya lalu mengangguk. "Lo ngajar?"
"Besok. Setelah mengantar kamu, saya akan pergi ke kampus"
"Dan ini uang saku kamu. Beli makanan yang sehat, jangan sering beli minum minuman manis, beli minum air putih saja. Kalau uang nya kurang kamu bisa chat saya, tapi ingat jangan boros karena diluar sana masih banyak orang yang lebih membutuhkan" Ucap Razzan menyerahkan selembar uang berwarna biru.
Queen memutar bola mata. "Iya iya bawel banget sih lo"
"Saya hanya mengingatkan karena kata mama kamu tidak suka minum air putih dan sering beli minuman manis, itu tidak sehat"
"Iya mas, udah nih gue udah selesai ayo berangkat entar keburu siang" Jawab Queensy mengalihkan agar Razzan berhenti dari ceramah nya.
Razzan tersedak minumnya ketika mendengar ucapan awal Queensy membuat gadis itu secepatnya mengelus punggung Razzan. "Kalo minum tuh hati hati" Omel nya.
Setelah merasa lebih baik, Razzan segera merubah duduknya menghadap Queensy sepenuhnya. "Kamu tadi manggil saya apa?" Tanya nya.
"Mas?"
"Saya suka, terus panggil saya dengan itu" Ucap Razzan tersenyum lembut seraya mengelus pucuk kepala Queensy yang tertutup kerudung.
Queensy mengangguk pelan, menggigit bibir bawahnya menahan senyum. Entah kenapa sekarang dirinya yang merasa salting. "Iya mas" Jawabannya menunduk malu.
Razzan terkekeh lalu segera mengangkat dagu Queensy. "Bidadari tidak ada yang menunduk jadi jangan menunduk ketika berhadapan dengan saya. Disini saya halal untuk kamu pandang dan saya hidup kenapa yang kamu pandang malah lantai yang barang mati?"
Queensy mengerjap beberapa kali. "Karena lo bikin jantung gue sakit jadinya gue ngehindar liat lantai biar gak sakit"
"Kamu punya riwayat jantung?" Tanya Razzan berubah serius seraya memegang kedua bahu Queensy.
Queensy memukul lengan Razzan. "Ck maksudnya sakit gara gara deg degan"
"Owhh" Razzan menghela nafas lega.
"Udahlah ayo berangkat" Queensy sudah tidak sabar melihat sekolah baru nya. Disana ia akan menemukan banyak hal baru dan ia harap sekolah nya seru tidak terlalu monoton.
Mobil yang dikendarai Razzan berhenti tepat di depan gerbang sekolah bertulis MAN 1 Bandung. Dari balik kaca Queensy bisa melihat sudah banyak siswa yang datang dan hampir semua mata melihat kearahnya, mungkin mereka hafal dengan mobil yang dikendarai Razzan oleh karena itu mereka melihat nya.
"Gue di kelas apa?"
"12 MIA 2, kelas nya ada di pojok lantai dua. Kalau bingung bisa tanya ke orang yang kamu temui, apa saya sendiri saja yang ngantar?"
"Enggak, gue bisa sendiri" Jawab Queensy seraya melepas seatbelt nya. Bisa bisa ia menjadi pusat perhatian jika Razzan sendiri yang mengantar, ia yakin lelaki itu sangat berpengaruh di sekolah ini.
"Jaga pandangan dan jaga jarak dengan lawan jenis. Jika ada yang mengganggumu abaikan atau kamu laporkan ke guru saja. Kalau ada apa apa langsung telfon saya dan nanti pulang nya saya jemput"
"Iya mas siap" Jawab Queensy memasang tangan hormat. Razzan begitu bawel melebihi mama nya.
Razzan tersenyum mengelus pucuk kepala Queensy. "Yasudah kamu semangat sekolah nya" Ucap Razzan menyodorkan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZZALEA || OPEN PO
Teen FictionFollow dulu because beberapa part ada yg di privat. 𝓢𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓲𝓷𝓼𝓲𝓭𝓮𝓷 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓶𝓮𝓻𝓾𝓫𝓪𝓱 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪𝓷𝔂𝓪 -𝐑𝐚𝐳𝐳𝐚𝐥𝐞𝐚 ••°°°•• Tentang Razzan Fathar Ghazalah seorang Gus muda di pesantren Al Adamaya, Bandung. Razzan sosok laki...