28. Cinta dalam diam

7.1K 608 26
                                    


Happy Reading

••°°°••

Hari hari telah berlalu sebagai semestinya, hingga kini ujian akhir sekolah pun telah berakhir bersama dengan hubungan Queensy dan Razzan yang semakin dekat. Hubungan keduanya masih dirahasiakan namun kini ada satu orang yang tahu akan status mereka. Hilya, gadis itulah yang mengetahui hubungan asli Razzan dan Queensy itupun karena ketidaksengajaan Hilya yang mendengar percakapan keduanya.

"Akhirnya selesai juga ujiannya" Queensy menghirup dalam udara siang hari yang kini terasa menyejukkan untuknya. Gadis itu dengan setia memasang senyum lebar, tanda bahwa suasana hatinya sedang baik.

"Alhamdulilah habis ini free tinggal nunggu hari kelulusan" Ucap Syafa melakukan hal yang sama seperti Queensy.

"Healing lah, gue mau healing kalian ikut gak?" Tanya Zahra.

Queensy, Syafa dan Faza saling pandang sebelum akhirnya menggeleng kompak. Bagaimana bisa healing jika posisinya tinggal di pesantren. "Kita masih harus menghadapi ujian pesantren" Jawab Faza mewakili.

"Yahhh, yaudah semangat buat kalian"

"Iya"

"Kalian udah mulai daftar kuliah?"

"Sebenernya kita bertiga udah mutusin buat lanjut kuliah tahun depan. Setahun ini mau jadi mahasantri aja sekalian memperdalam ilmu agama" Jelas Faza.

Zahra mengangguk mengerti. "Sebenernya gue pengen masuk pesantren tapi sama nyokap gak diijinin" Ucap nya dengan lesu.

"Kenapa?" Tanya Syafa.

Zahra mengedikkan bahu nya. "Katanya mah yang penting bisa ngaji"

"Kalo itu harus, wajib sih bagi umat muslim"

"Padahal gue pengen jadi ustadzah"

Queensy tergelak mendengar keinginan Zahra. "Serius seorang Zahra mau jadi ustadzah?"

"Ustadzah berat loh tanggungan nya. Aku aja gamau" Timpal Faza.

"Mending jadi orang biasa aja yang penting paham agama" Sambung Syafa.

Zahra menghela nafas panjang. "Iya sih, tapi pengen aja"

"Kehalang restu orang tua" Celutuk Queensy.

"Gapapa berarti nanti anak kamu yang masuk pesantren" Ucap Faza merangkul bahu Zahra, menyemangati temannya itu.

"Tapi tergantung mau apa enggak nya, gak semua orang mau masuk pesantren"

"Yaudah lihat gimana nantinya aja, sekarang kita pulang. Lihat tuh bis pesantren udah datang buat jemput kita" Syafa menunjuk objek pemutus obrolan.

Keempat gadis itu mulai beranjak menuju kendaraan masing masing, termasuk Zahra yang pamit terlebih dahulu untuk mengambil motornya di parkiran sekolah.

Sesampainya di pesantren mereka langsung mengistirahatkan tubuhnya, namun tidak dengan Queensy yang langsung pergi berniat untuk mencari Razzan. Faza dan Syafa pun sudah tidak asing dengan kepergian Queensy, setiap izin gadis itu selalu menggunakan alasan ingin sendiri tanpa adanya seseorang selainnya.

RAZZALEA || OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang