Happy Reading••°°°••
Razzan memandang pintu di hadapannya sekilas sebelum akhirnya laki laki itu memilih untuk mengetuknya. Beberapa kali ketukan tidak mendapat sahutan dari dalam kamar sehingga ia memilih untuk membuka pintu yang ternyata tidak terkunci.
Ceklek...
Pintu terbuka menampilkan ruangan yang hanya diterangi cahaya remang membuat Razzan sulit untuk melihat keadaan di dalam, namun yang jelas ia bisa mencium aroma bir dan juga rokok. Jantung nya seketika mencelos melihat sosok remaja duduk di pojok ruangan dengan beberapa botol bir di hadapannya. Apa yang terjadi kepada adiknya hingga remaja itu terlihat sangat berbeda dengan terakhir ditemuinya.
"Atha" Panggil Razzan setelah berhasil menutup pintu dengan pelan, berusaha agar tak menimbulkan suara keras.
Sontak panggilan itu membuat sosok remaja yang semula menaruh kepalanya di lipatan kakinya mendongak, berusaha mencari pemilik suara. Tetapi karena minimnya cahaya ia hanya bisa melihat bayangan laki laki dewasa yang sedang berjalan kearahnya.
"K-kak Fathar?"
Suara serak yang terdengar putus asa sukses membuat hati Razzan berdenyut nyeri. Lelaki itu dengan cepat menekan saklar lampu, lampu menyala memperlihatkan isi kamar yang sudah tak terbentuk. Pecahan kaca dan beling seolah memenuhi isi kamar bernuansa dark tersebut, abu rokok berserakan dimana-mana dengan baunya yang sangat menyengat.
"Iya ini kakak Tha"
Razzan berusaha menggapai sosok laki laki remaja yang terlihat kesusahan berdiri karena setengah kesadarannya sudah dikuasai alkohol. Untuk beberapa saat ia terpaku melihat fisik adiknya yang berubah sangat drastis. Ternyata lelaki yang ia lihat beberapa hari lalu di depan rumah sakit adalah adiknya, ia tidak bisa mengenali karena fisik adiknya benar benar sangat berubah.
Atha tumbuh dengan tinggi diatas rata rata, rahangnya tegas, juga mata yang Razzan tebak akan berubah tajam ketika keadaan sudah membaik.
Razzan menahan nafas ketika bau alkohol masuk ke indra penciumannya. Dengan mata terpejam ia menarik Atha untuk duduk di tepi ranjang. "Pertemuan kali ini berbeda dengan pertemuan sebelumnya" Ucap Razzan mengamati setiap inci wajah Atha.
Atha yang semula menunduk langsung mendongakkan kepalanya, dengan setengah kesadaran remaja itu berusaha menggapai tangan Razzan. "Kakak baru inget kalo punya adik?" Tanya nya tertawa hambar.
Razzan menghela nafas lalu duduk di samping Atha dan mengelus pucuk kepala Atha. "Kakak selalu ingat sama kamu, maaf karena baru datang"
Razzan marah juga kecewa sama dirinya karena telah gagal menjadi sosok kakak yang baik bagi adiknya. Atha masuk ke pergaulan bebas, adiknya sudah terjerumus ke dalam hal yang salah hingga ia berfikir apa mampu ia merubah Atha kembali menjadi sosok yang baik, manis dan penurut.
"Gue hancur kak" Ucap Atha parau dengan air mata yang perlahan membasahi kedua pipinya.
"Kakak gatau apa yang terjadi sama kamu selama 5 tahun ini. Mungkin kedatangan kakak hari ini sudah terlambat tapi kakak akan mencoba untuk memperbaikinya dengan membantu masalah kamu. Bercerita lah jika kamu mau, kakak disini ada untukmu Atha, kamu tidak sendiri kamu punya kakak" Razzan terus mengelus pucuk kepala Atha, berusaha menenangkan Atha yang tangisannya semakin mengeras.
"Pejamkan matamu lalu ber istighfar lah" Titah Razzan lalu segera dituruti oleh Atha.
Razzan tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Atha. Ia tidak bisa marah dengan Atha walaupun adiknya itu telah melakukan dosa besar dengan meminum alkohol yang sudah jelas haram dalam agama. Ia akan bertanya apa alasan dan penyebab Atha melakukan semua ini. Disini posisinya sebagai kakak sekaligus pengganti Abi nya yang sudah tiada, sebisa mungkin ia harus bisa menjadi sosok yang bijaksana.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZZALEA || OPEN PO
Teen FictionFollow dulu because beberapa part ada yg di privat. 𝓢𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓲𝓷𝓼𝓲𝓭𝓮𝓷 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓶𝓮𝓻𝓾𝓫𝓪𝓱 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪𝓷𝔂𝓪 -𝐑𝐚𝐳𝐳𝐚𝐥𝐞𝐚 ••°°°•• Tentang Razzan Fathar Ghazalah seorang Gus muda di pesantren Al Adamaya, Bandung. Razzan sosok laki...