8. Perpindahan

11.5K 766 5
                                    


Happy Reading

••°°°••

Pagi yang masih gelap, matahari pun belum menampakkan sinarnya, Queensy dikejutkan dengan kedatangan Razzan yang tiba tiba memasuki kamarnya lalu membangunkan nya. Gadis itu menekuk wajahnya kesal, membuang muka menghindari Razzan yang sedari awal terus menatapnya.

"Sampai kapan kamu mau seperti itu Aza? Sebentar lagi waktu subuh akan berakhir" Peringat Razzan masih sabar menghadapi Queensy.

"Gue ngantuk, lo gatau kemarin malam gue gabisa tidur sampe jam satu" Dumel Queensy menatap kesal Razzan.

Razzan menghela nafas panjang. Semalam ia menginap dirumah bunda nya dan baru kembali sehabis sholat subuh. Ia kira Queensy sudah bangun melaksanakan sholat subuh ketika ia datang, tapi ternyata istrinya itu masih asik dengan dunia mimpinya. Dengan sedikit paksaan akhirnya ia berhasil membangunkan Queensy walau berakhir dia kesal.

"Kamu saya bolehin lanjut tidur setelah sholat subuh, jika tidak jangan harap kamu bisa kembali tidur" Putus Razzan pada akhirnya.

"Nyebelin banget sih lo" Kesal Queensy lalu mulai bangkit, berjalan menuju kamar mandi dengan kaki yang dihentak henakkan.

Razzan menggeleng gelengkan kepala. Ini masih permulaan, ia akan membiasakan Queensy bangun pagi untuk melaksanakan sholat subuh sekaligus sholat tahajud. Mungkin ia akan sedikit keras mengingat sifat Queensy yang keras kepala dan pembantah.

Razzan melihat kamar mandi yang tak kunjung terbuka, sudah 10 menit Queensy di dalam tanpa adanya suara. Ia menghela nafas panjang ketika satu pemikiran muncul di otaknya, perlahan ia mengetuk pintu kamar mandi namun tidak ada sahutan dari dalam. Ahirnya ia mencoba mendorong pintu yang ternyata tidak terkunci.

"Astaghfirullah Aza" Gumam Razzan melihat Queensy yang tertidur diatas kloset duduk.

Ia mendekat lalu mengelus pipi Queensy. "Kamu bandel banget ternyata, sepertinya saya harus memasukkan mu ke pesantren" Gumam Razzan menahan senyum nya. Walau sulit dikendalikan namun ia tidak menyangkal bahwa Queensy terlihat sangat menggemaskan.

*****

"Jika saya memasukkan Aza ke pesantren apa papa dan mama setuju?" Tanya Razzan melihat Arya dan Lesha yang kini duduk di hadapannya.

Kedua orang tua tersebut saling pandang sebelum akhirnya mengangguk. "Sekarang Aza sudah menjadi tanggung jawab mu sepenuhnya, terserah kamu mau bagaimana yang terpenting itu untuk kebaikan kalian berdua" Jawab Arya tersenyum tipis.

"Mama setuju banget. Dari dulu mama pengen masukin Queen ke pesantren tapi gabisa mengingat sifat Queen yang bandel. Takut kabur" Sambung Lesha.

"Jika Aza masuk ke pesantren saya juga akan tinggal di pesantren untuk memastikan hal itu tidak terjadi" Ucap Razzan.

"Gue gakmau masuk pesantren!!" Sahut seseorang dengan keras menentang perkataan Razzan.

Semua menoleh kearah tangga dimana ada seorang gadis berdiri dengan penampilan yang tidak bisa dibilang baik. Queensy memandang kesal mereka lalu dengan cepat turun menghampiri ketiganya.

"Demi apapun gue gakmau masuk pesantren!!" Bantah nya mentah mentah.

"Aza duduk!!" Perintah Razzan menatap dalam Queensy.

Queensy memandang Razzan sepenuhnya lantas mengabaikan perintah suaminya itu. "Gue tau lo suami gue, tapi lo gabisa nyuruh gue buat ngelakuin suatu hal tanpa persetujuan gue dulu. Gue gakmau dan gaakan pernah mau masuk pesantren!!" Ucap Queensy dengan suara sedikit keras.

RAZZALEA || OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang