35. Rsj

7.2K 630 50
                                    

Happy Reading

••°°°••

"Hey bocah, kamu tidak rindu ke kakek mu yang tampan ini huh?" Tanya Adam berkacak pinggang melihat sosok remaja bertubuh tegap yang hanya diam berdiri di ambang pintu.

Atha tersenyum tipis lantas segera menghampiri Adam dan memeluk Adam, kakek nya yang sudah lama tak ia temui. "Jangan panggil aku bocah kek, aku udah lulus sekolah"

Adam mendengkus. "Tidak! Kamu bocah kecil yang bisanya bikin bunda mu pusing"

Atha memutar bola mata malas. "Ayolah kek, hidup cuma sekali mari kita happy happy goyang dangdut..."

Tuk... Adam memukul kepala Atha dengan mata yang melotot garang. "Kamu ini astaghfirullah" Adam mengusap kasar dada nya.

Atha menyengir. "Hehee bercanda kek"

Razzan tersenyum tipis melihat pemandangan indah di hadapannya. Sudah lama Adam dan Atha tidak saling bertemu, kini keduanya kembali bertemu dengan tingkah yang masih sama, saling menggoda. Di depan Atha lah Adam selalu memperlihatkan sisi muda nya dan Atha yang selalu membalas membuat Adam hanya bisa mengelus dada.

"Kapan kamu mulai tinggal di pesantren Tha?" Tanya Adam mulai mendudukkan dirinya di sofa, kaki nya terasa pegal karena terlalu lama berdiri.

"Minggu depan, 3 hari lagi baru mau kelulusan"

"Apa kamu ikut geng geng anak muda?" Tanya Adam tiba tiba.

Atha terdiam melirik Razzan sekilas. "E-em itu iya aku ikut geng motor kek"

Adam menghela nafas berat. "Satu nya ikut geng motor, satu nya ikut geng mobil"

"K-kak Fathar?" Tanya Atha dengan raut terkejut.

"Siapa lagi emang? Cucu kakek cuma dua dan itu kalian berdua"

Atha menatap Razzan rumit. Sedangkan yang ditatap hanya memasang wajah santai, mengedikkan bahu nya acuh.

Setelah bercengkrama dengan Adam. Kini Atha dan Razzan tengah duduk di gazebo pesantren. Tak sedikit santri yang lewat berusaha mencuri pandang kearah mereka, bertanya tanya siapa sosok yang sedang duduk dengan Razzan.

"Kondisi mu sudah jauh lebih baik dari terakhir kita bertemu" Ucap Razzan melihat tubuh tegap adiknya.

Atha mengangguk. "Lumayan"

Razzan tersenyum puas lalu menepuk pucuk kepala Atha. "Kakak seneng"

"Hmm. Itu, apa yang dibilang kakek bener kalo kakak ikut geng mobil?" Tanya Atha memastikan.

Razzan mengangguk.

"Sebagai ketua?" Tanya Atha lagi dan diangguki oleh Razzan.

Atha membulatkan mulutnya, terkejut. "Strike Eagle?"

"Bagaimana kamu tahu?" Tanya balik Razzan.

"Geng mobil terbesar di Bandung Strike Eagle dan nggak mungkin kakak jadi ketua geng biasa" Jawab Atha dengan kesimpulannya.

Razzan mengangguk, adiknya cukup pintar dalam menyimpulkan. "Lihat banyak santri yang mencuri pandang kearahmu" Ucap Razzan merasa semakin banyak santri yang sengaja melewatinya.

"Pesona seorang Atha emang kuat" Sombong Atha memukul dada nya bangga.

Razzan memutar bola mata malas. Tak urung lelaki itu tertawa kecil melihat kepribadian asli Atha seolah kembali ceria.

"Kata Bunda kakak udah nikah? Ck kenapa nggak undang aku kak?"

Razzan berdehmm. "Ini diluar dugaan Tha. Kakak nikah ketika istri kakak mengalami koma, jadi tidak ada perayaan dan banyak undangan"

RAZZALEA || OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang