62. Nahkoda rumah tangga

3.3K 311 48
                                    

Happy Reading

••°°°••

"Razzan bisa kamu jelaskan dengan informasi yang beredar hari ini?" Tekan Adam menatap serius Razzan. Beralih melihat Queensy dan Atha yang masih setia menunduk, lalu kembali menatap Razzan.

"Informasi itu benar, saya tidak mengelak nya. Dan setelah ini saya akan memperkenalkan Raven kepada kakek secara langsung"

Adam memijit pangkal hidung nya. "Sebenarnya apa saja yang kamu sembunyikan selama ini? Kenapa kakek sangat sulit mengenali cucu kakek sendiri"

"Tidak ada. Kakek cukup mengenal cucu kakek"

"Jadi selama ini kamu berhubungan dengan ibu Raven?"

"Tidak melebihi batasan, saya sudah menganggap dia seperti adik perempuan saya sendiri"

Adam menoleh melihat Queensy. "Aza, bagaimana menurutmu? Apa kamu tidak marah mengetahui suami mu punya anak angkat dari sebelum kalian menikah?"

Queensy mengangkat kepala nya. Menatap Razzan dalam. "Awalnya aku marah dan gak trima Mas Razzan mau adopsi Raven. Karena aku pikir kenapa harus adopsi sedangkan aku bisa mengandung sendiri, dan kenapa harus adopsi kalo kita bisa mengurusnya, membiayai tanpa mengadopsinya. Tapi setelah aku pikir ulang, Raven udah gapunya keluarga, selama ini Mas Razzan yang dikenal sebagai papa nya, egois kalo aku misah in anak dan papa nya sedangkan aku hanya orang baru yang seharusnya cukup ikut mengisi alur crita yang sudah dibuat Mas Razzan dari awal tanpa harus egois mau merubahnya"

Razzan tertegun. Tidak, bahkan Adam dan Atha pun tertegun mendengar jawaban tenang Queensy. Terlebih melihat senyum tulus Queensy, yang menjadi bukti bahwa wanita itu sudah ikhlas menerima Raven sebagai anak nya.

"Tidak salah kakek menikahkan mu dengan Razzan. Kalian teruslah menjadi pasangan yang saling melengkapi, saling mengerti, banyak komunikasi karena itu kunci berhasilnya hubungan. Setiap hubungan pasti ada masalah di dalamnya, maka itu jika ada masalah bicarakan baik baik lalu hadapi bersama. Jangan pernah berjalan di jalan yang berbeda, karena kini kalian sudah bersatu yang artinya harus selalu berjalan bersama beriringan. Pesan yang harus selalu kalian ingat, jangan sampai ada kata talak di dalam hubungan kalian"

Razzan menggenggam tangan Queensy. Ia pastikan kata itu tidak akan keluar dari mulutnya. "Iya kakek" Jawab Razzan dan Queensy bersama.

"Suami adalah nahkoda dalam rumah tangga. Keberhasilan rumah tangga tergantung dengan nahkoda nya. Ibarat nya jika nahkoda berhasil membawa kapal nya sampai tujuan dengan selamat maka itu bisa dikatakan berhasil, karena keselamatan penumpang tergantung dengan nahkoda yang membawa kapal nya. Maka dari itu kamu harus pintar mengendalikan kapal dari ombak yang menerpa nya, yang berusaha membuat kapal karam. Yakin dan pastikan kalau kamu bisa membawa kapal sampai tujuan dengan selamat" Adam menepuk bahu Razzan, memberi kepercayaan penuh kepada Razzan.

"Saya pastikan saya akan menjadi nahkoda yang berhasil membawa penumpang sampai tujuan dengan selamat. Kalaupun di tengah perjalanan ada sesuatu yang membuat saya gagal, saya pastikan penumpang akan tetap berhasil sampai tujuan dengan selamat"

Queensy mengeratkan genggamannya. Menoleh, menatap Razzan dengan tatapan sulit diartikan. Ia sedikit merasa sesak mendengar ucapan terakhir Razzan.

Sedangkan Adam tidak terlalu memikirkan ucapan Razzan. Lelaki baya tersebut beralih melihat Atha, cucu keduanya.

"Ini bukan untuk Razzan saja, tetapi untukmu juga Atha" Ucap Adam menepuk bahu Atha. Sama seperti yang ia lakukan kepada Razzan.

RAZZALEA || OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang