Happy Reading••°°°••
Queensy menggigit resah jari kuku nya. Pemandangan itu tak luput dari dua pasang mata yang hanya diam, memandang bosan tingkah tidak jelas Queensy yang sudah berlangsung 30 menit.
"Kamu kalo ditanya ada apa tuh jawab Za, kesel aku daritadi liat kamu gigit kuku terus. Jorok ihh, kuku kamu panjang ada setannya" Kesal Syafa kepada Queensy yang tiap ditanya hanya geleng geleng kepala.
Queensy menghela nafas panjang. Entah hari yang lebih cepat dari biasanya atau hanya perasaannya saja, namun hari ini hari dimana Queensy akan menyerahkan mahkota nya kepada Razzan tiba.
Minggu lalu Queensy bilang kepada Razzan bahwa dalam waktu seminggu ia akan mengalami masa subur, dan pada waktu itu ia akan menyerahkan mahkota nya kepada Razzan sekaligus memastikan bahwa Razzan tidak gay.
Lalu kini ia tengah bimbang, antara melakukan hal sesuai ucapannya minggu lalu atau pura pura melupakannya. Jikalau pura pura ia takut diam diam Razzan sudah menunggunya dan berharap lebih pada hari ini.
Gadis itu menatap kedua temannya. Mustahil jika ia bertanya dan meminta saran perihal masalah ini kepada mereka karena selama ini mereka belum mengetahui status hubungannya dengan Razzan.
"S-sebenernya ini masalah sepupu gue, gue bingung jawab makanya dari tadi gue diem karna mikir. Jadi gue mau tanya dan minta saran ke kalian"
"Iya kamu mau tanya apa?" Tanya Faza.
"Sepupu gue kan udah setengah tahun nikah tapi belum unboxing. Menurut kalian, sepupu gue yang harus mulai duluan atau terus nunggu suaminya? Tapi selama itu suaminya gaada tanda tanda minta hak nya sebagai suami, mungkin suaminya merasa gaenak karna emm i-itu umur sepupu gue masih muda buat jadi ibu" Mati matian Queensy menutupi kegugupan nya agar kedua temannya tidak menaruh kecurigaan.
"Kok ada ya hubungan kaya gitu. Setahu aku nih, orang yang menikah pasti nggak lama langsung usaha bikin baby kecuali ada alasan kuat yang buat mereka nunda bikin baby nya. Tapi dari alasan kamu tadi, masa cuma karna cewek nya masih muda mereka nunda bikin baby, kalo gitu mah mending dari awal gausah nikah dulu" Komentar Syafa.
"Kalau cowok nya diam diam aja, kemungkinan cowoknya ada penyimpangan seksual" Ucap Faza. "Bayangin ya, masa ada sih cowok yang bisa nahan nafsunya di depan cewek yang sudah halal dia sentuh, terlebih mereka pasti hidup bareng dan tidur seranjang" Sambung nya.
"Bisa jadi tuh. Tapi ya jangan suudzon dulu, itukan opini kita sendiri"
Queensy mengangguk setuju. Selama ini ia dan Razzan sudah banyak melakukan skinship seperti tidur berpelukan dan ia yang duduk di atas pangkuan Razzan. Tetapi ketika itu terjadi Razzan terlihat biasa biasa saja, tidak seperti sedang menahan gejolak nafsu nya.
"Saran aku mending sepupu kamu deh yang duluan mancing, soalnya gaada pergerakan dari suaminya" Usul Faza.
Syafa mengangguk setuju. "Sekalian buktiin kalo dia nggak ngalamin penyimpangan seksual"
"Terus itu gimana mancing nya? Sepupu gue kolot banget, gatau gituan"
Faza dan Syafa kompak terdiam dengan pikiran yang berkelana mencari cara untuk memancing agar bisa berhubungan suami istri, yang nyatanya mereka belum pernah berada di situasi tersebut.
*****
Sesuai rencana yang diberikan Faza dan Syafa. Kini Queensy berada di dalam ruangan Razzan, menunggu Razzan yang sedang keluar sebentar membeli sesuatu di kantin pesantren.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZZALEA || OPEN PO
Teen FictionFollow dulu because beberapa part ada yg di privat. 𝓢𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓲𝓷𝓼𝓲𝓭𝓮𝓷 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓶𝓮𝓻𝓾𝓫𝓪𝓱 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪𝓷𝔂𝓪 -𝐑𝐚𝐳𝐳𝐚𝐥𝐞𝐚 ••°°°•• Tentang Razzan Fathar Ghazalah seorang Gus muda di pesantren Al Adamaya, Bandung. Razzan sosok laki...