Happy Reading••°°°••
Queensy hanya bisa diam termenung. Perasaannya campur aduk, walau perasaan sedih entah darimana lebih mendominasi.
Wanita itu menarik tangannya membuat genggaman Kenzo terlepas. "Gue gatau Ken selain kecelakaan apa yang misahin gue sama lo. Gue lupa dan gue gatau seerat apa hubungan kita dulu. Gue jahat banget ya Ken, karena orang tua gue lo jadi kena imbasnya" Queensy tersenyum miris.
"Gue bener bener kaya orang bodoh yang nggak diberitahu tentang kehidupan gue sebelumnya. Gue cuma dikasih tahu kepribadian gue yang baik padahal nyatanya kebalikannya. Kalo aja filling gue nggak kuat buat nyari tahu tentang kehidupan gue dulu, mungkin sampe sekarang gue bener bener lupa sama lo"
"Kalo lo selama ini nyari gue kaya orang tolol, gue disini cuma diem kaya orang bego yang gatau apa apa" Queensy mengakhiri ucapannya dengan helaan nafas panjang.
"Dunia jahat tapi lebih jahat orang orang yang sengaja misahin kita. Kalaupun kita akhirnya harus pisah gue ikhlas, gue nggak akan memaksakan kehendak, gue cuma minta kita berpisah dengan baik baik. Gue mau itulah yang jadi pengganti perpisahan kita" Ucap Kenzo menatap lekat Queensy.
Kenzo mengalihkan pandangannya, semakin ia memaksa untuk menatap Queensy, rasa sesak di hatinya semakin tidak terkendali. "Queen kita bisa kan balik kaya dulu lagi?"
Queensy tersentak, menatap Kenzo dalam. "Maaf"
"Kenapa?" Tanya Kenzo memaksa senyumnya.
"Gue udah bersuami Ken. Gue dinikahkan pas gue koma, jadi gue sadar gue udah punya suami"
Deg... Lagi lagi, entah untuk keberapa kalinya ia ditinggalkan oleh orang yang dicintainya. Kenzo diam, dada nya bergerumuh hebat. "Lucu ya. Selama ini gue nyariin lo, berharap ketemu dan bisa kembali lanjutin kisah kita yang tak pernah usai. Tapi tanpa sepengetahuan gue ternyata kisah kita udah usai dari lama" Kenzo tertawa hambar. Tidak, ia tidak boleh memperlihatkan sisi lemahnya di hadapan Queensy.
"Kisah kita nggak akan pernah usai Ken. Kita bisa lanjutin dengan kisah tentang persahabatan" Ucap Queensy lirih, tidak berani menatap Kenzo.
"Rasanya gue mau marah sama Tuhan Queen, tuhan nggak adil. Udah lama gue harapin kebahagiaan sampe akhirnya kebahagiaan itu datang dari lo tapi nggak lama kebahagiaan itu kembali diambil"
"Bener kata papa kalo gue anak pembawa sial yang nggak berhak bahagia"
"Kenzo..."
Kenzo menoleh, menatap Queensy. Tak bisa mengelak bahwa kini tatapan Kenzo berbeda sepenuhnya dari sebelumnya, tatapan itu kosong seperti tidak ada kehidupan di dalamnya.
"Kenapa, kaget? Bukannya dulu gue udah sering bilang"
Queensy meremat abaya nya. Nafasnya memburu. "Lo nggak playing victim kan?" Tanya nya.
Kenzo tertawa kecil. "Lo sekarang mandang gue jahat ya Queen? Selain pembawa sial gue juga lahir sebagai orang jahat, gue kriminal dan gue pembunuh. Tapi gue bukan playing victim, kalo lo nggak percaya gue bisa bersumpah di hadapan Tuhan"
"Pembunuh?"
"Iya gue pembunuh. Kalo gue nggak lahir mungkin bunda masih hidup, bunda rela nukar nyawanya biar gue bisa hidup di dunia"
"Gue nggak nyalahin atau benci lo yang udah nikah tanpa sepengetahuan gue Queen. Gue tahu ini juga bukan kemauan lo, tapi yang perlu lo tahu disini tujuan hidup gue hilang Queensy. Lo pergi yang artinya gue juga harus pergi"
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZZALEA || OPEN PO
Teen FictionFollow dulu because beberapa part ada yg di privat. 𝓢𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓲𝓷𝓼𝓲𝓭𝓮𝓷 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓶𝓮𝓻𝓾𝓫𝓪𝓱 𝓼𝓮𝓰𝓪𝓵𝓪𝓷𝔂𝓪 -𝐑𝐚𝐳𝐳𝐚𝐥𝐞𝐚 ••°°°•• Tentang Razzan Fathar Ghazalah seorang Gus muda di pesantren Al Adamaya, Bandung. Razzan sosok laki...