Sudah hampir sebulan aku menjalani hari baru. Sebulan lamanya setelah malam tahun baru. Sebentar lagi Hari Valentine tiba dan aku setengah iri dengan cokelat-cokelat diskon di minimarket.
Aku teringat Ash. Ia tak pernah mengirim pesan. Statusnya tidak diperbarui sejak Desember. Pesan-pesanku diterima tapi tidak dibalas. Lalu, aku galau dan menangis karenanya. Apa dia sudah memutuskan hubungan denganku?
Hari ini tahap terakhir interview kerjaku. Semoga aku lolos. Ponselku bergetar. Rum mengirim pesan. "Aku masih rapat."
Baiklah. Aku akan makan siang sendirian.
Dalam jangka waktu satu tahun, daerah ini mungkin akan jadi pusat jajanan. Ada banyak sekali kafe dan restpran yang baru buka. Kalau malam akan lebih ramai lagi karena trotoar akan diisi oleh truk-truk penjual. Aku merasa di surga.
Kali ini, aku mencoba roti lapis di restoran Subway yang baru buka cabang.Aku duduk di bangku panjang yang menghadap jalanan. Para wanita muda berjalan tergesa-gesa dengan sepatu berhak mereka. Para pria menyusuri trotoar sambil sesekali melirik jam tangan. Lampu penyeberangan berwarna hijau dan mereka beriringan melintas. Aspal basah sisa gerimis. Aku menghirup aroma daging asap di roti lapisku. Hari yang damai dan sibuk.
Sambil makan, aku mengamati lampu jalan di trotoar seberang. Bohlamnya sedang tidak menyala sekarang, namun bayangannya melintang berkat cahaya matahari. Lalu aku tersadar, gelap dan terang adalah sebuah pasangan. Cahaya pasti menghasilkan bayangan dan bayangan ada karena cahaya.
Manusia juga punya bayangan. Sisi gelap yang terkurung oleh perasaan positif dan motivasi secerah mentari. Kita semua adalah separuh malaikat dan separuh iblis. Tidak ada manusia yang sepenuhnya baik, tidak ada juga manusia yang sepenuhnya jahat. Sebab, tidak ada yang selamanya baik atau jahat.
Manusia seringkali membohongi dirinya sendiri. Berbohong dia baik-baik saja, dia akan bisa melalui hal ini. Berbohong dia kuat dan mampu menahan derita ini, tapi jika sedikit saja ia lebih menderita, ia akan ambruk dan menangis.
Berbohong aku tak butuh dirimu pada kekasihnya, berkata aku akan melupakanmu. Berbohong pada tua aku tidak butuh bantuanmu. Nyatanya, kita butuh bantuan untuk hal paling remeh. Mengapa kita memaksa cahaya terus menyinari ruang hati kita, jika pintunya digembok oleh bayangan?
Akan ada saat-saat kita merasa tak mampu, ingin menangis, ingin meninju dinding, menabrakkan kepala atau menyembunyikannya di balik bantal, berteriak pada lapangan rumput dan langit hampa, melempar barang-barang tanpa peduli itu akan rusak atau tidak.
Tidak ара. Tidak ada yang salah dengan itu. Kita berhak melakukannya. Melepaskan ketakutan, kecemasan, kemuakan yang telah lama menggerogoti jiwa kita. Mengapa menjadi munafik saat kita tahu rayap telah menggerogoti lemari kita? Sebentar lagi, lemari itu akan rubuh.
Mengalah pada rasa takutmu bukan berarti kau menyerah. Kau hanya beristirahat. Daripada mengeluarkan uang untuk perbaikan kecil-kecilan, bukankah lebih efektif mengumpulken uang untuk renovasi sekaligus? Daripada membuang energimu untuk terus berpikiran positif, bukankah lebih baik berkata jujur?
Kau tidak bisa menyingkirkan sisi gelapmu. Yang bisa adalah mengontrolnya. Biarkan itu menguasaimu, membantumu untuk memahami diri sendiri. Apa yang terjadi? Apa penyebabnya aku seperti ini? Cahaya bisa jadi terlalu menyilaukan. Kau butuh bayangan untuk melihat dengan jelas.
Kau tidak bisa berkata, "Aku akan menjadi orang positif dengan terus melakukan hal positif. Dengan begitu, aku bisa mengurangi sisi negatifku."
Semakin besar cahaya, Semakin besar bayangannya.
Dari pengalaman selama paruh akhir tahun lalu, aku belajar tentang hal itu. Yang bisa kita tentukan adalah, sisi mana yang kita biarkan mendominasi diri kita?
Aku pernah berada di dasar lubang yang dalam, lalu jatuh lagi lebih dalam. Kini aku merangkak naik ke permukaan yang terang. Aku akan terus naik karena tak ingin selamanya mengendap di dasar lubang. Karena itu, tak ada pilihan lain selain naik.
Seseorang berkata, "berpasrahlah pada apa yang kau punya, di situ kau akan menemukan kekuatan terbesarmu."
Memahami diri sendiri adalah salah satu langkah besar untuk menemukan kekuatanmu. Siapa kau dan ара уang membentuknya akan membantumu memahami alasan di balik tindakanmu, perilaku, sifatmu, dan apapun itu yang membuatmu bertanya-tanya. Penerimaan diri. Adalah apa yang kita perlukan. Fokuslah pada dirimu sendiri sebelum membahagiakan orang lain.
Karena itulah aku memutuskan untuk memulai awal tahun ini dengan fokus hanya pada diriku seorang. Kesehatanku, keinginanku, cita-citaku. Tidak boleh ada yang ikut campur sebelum aku mencapai semuanya sendiri. Tapi sekarang, aku mau beli lagi roti lapisnya.
Manusia adalah makhluk yang berkembang. Kita bisa membawa diri kita terbang lebih rendah atau lebih tinggi. Dan tidak ada batas tetap untuk itu, karena setiap orang menentukan batas masing-masing. Setinggi apapun kau terbang, langitmu hanya milikmu.
.
.
.Pic on header: https://pin.it/yIQC9q6

KAMU SEDANG MEMBACA
Semidevil
RomanceWilhelmina singkat saja dipanggil Will, sesingkat dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Baginya, jiwanya telah lama mati. Ia telah kehilangan motivasi, semangat, dan minat terhadap hal-hal yang ia sukai sebelumnya. Malam itu, Will sudah siap unt...