Qinza dan kedua orang tuanya kini sudah kembali ke hotel mereka.
"Qinza,ayah sama bunda melakukan hal ini demi kamu sayang" sahut ayah felix sambil menenangkan Qinza yang tidur menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Demi Qinza?buat apa harus kesana yah?"rintih Qinza yang sambil sesegukan berada dibalik selimut.
"Demi kebaikan kamu saya,ayah sama bunda ingin kamu lebih dewasa lagi belajar tentang agama lebih dalam,dan supaya kamu lebih mandiri nak" ungkap bunda Liza.
"Tapi bunda sama ayah ngirim Qinza kesana tanpa sepengetahuan Qinza,hah?Qinza kenapa???ayah sama bunda bisa bicara baik-baik kan sama Qinza,kenapa ayah sama bunda mau tinggalin Qinza pas hari dimana Qinza tau kalo Qinza bakalan tinggal disana.bukan hari,tapi menit itu ayah kasih tau Qinza kalo Qinza harus tinggal disana"semakin sesegukan dalam Isak tangisnya.
"Sayang,kita kan hanya berpisah sebentar doang,nanti juga ayah sama bunda bakalan sering kesini buat jenguk Qinza,jadi Qinza harus belajar dengan tekun ya,supaya nanti pulang kerumah bisa ngajarin banyak hal ke ayah dan bunda" suara Isak Qinza mulai meredup,dan perlahan membuka selimutnya dari kepalanya.
Pasalnya tujuan ayah Felix dan bunda Qinza mengirim Qinza ke kediaman atau lebih tepatnya di pesantren Al-madani adalah untuk membuat Qinza memahami agama lebih dalam dan merubah sikap Qinza yang kurang sopan,atitudenya yang kurang,serta agar Qinza lebih mandiri lagi.tetapi sebab Qinza tidak tau jika dirinya hanya akan ditinggalkan sendirian oleh bunda dan ayahnya,membuat dirinya merasa sedih,itulah mengapa ayah dan bunda Liza berfikir untuk tidak kembali hari ini ke Jakarta sebab mau bersama Qinza sehari lagi untuk menenangkan Qinza,dan 3bln kedepan mereka tidak akan bertemu.
"Tapi kemaren ayah bilang kita bakalan tinggal disini,ayah bohong sama Qinza.padahal cuman Qinza doang yang tinggal dikota ini, sedangkan ayah sama bunda balik lagi kerumah" titih Qinza sambil mengusap air matanya.
"Maaf soal itu sayang,kami takut kalo kamu nolak,jadi hanya dengan cara itu agar kamu bisa kesini tanpa ada paksaan" sahut bunda Liza mengelus lembut kepala Qinza.
"Yaudah sekarang mending kita tidur ya nak,besok kan balik kepondok lagi" kata ayah Felix.
"Ayah,disana pasti serem yakan,Qinza denger guru-guru di pondok tuh jahat-jahat,mereka suka cabulin murid mereka"lirih Qinza memicingkan matanya Meres.
"Salah ayah,kenapa nggak nyekolahin kamu dipondok dulu.otak jangan negatif gitu fikirannya" sambil menggelengkan kepalanya.
"Siapa bilang sayang,malah ustadz sama ustadzah baik-baik kok disana" sahut bunda Liza membelai kepala Qinza.
"Sayang,satu pesan ayah sama kamu,kamu harus jaga diri ya,dengerin apa kata Buya Fihir sama Ummu Khadijah,anggap mereka sebagai orang tua kamu selagi ayah dan bunda nggak berada disisi kamu,yaaaa"ucap ayah Felix lembut memegang tangan Qinza
"Iyaaa, t-tapi yaahh Qin......."
"Udah sayang!mending kamu istirahat aja.udah malem banget tuh, sekarang ganti bajunya,bersihin juga mukanya tuh,belepotan maskaranya" sahut bunda Liza memotong omongan Qinza.
"Iyaaa bunda, t-tapi kan barang-barang Qinza udah disana, semuanya"jawab Qinza merucutkan bibirnya "gara-gara ayah sih".
"Loh kok gara-gara ayah?" Tanya ayah Felix bingung.
"Yakan ayah yang nurunin barangnya Qinza"
"Lah kan emang kamu bakalan tinggal disana,masa ayah bawa barangnya pulang kejakarta"
"Salah ayah kenapa nggak ngasih tau Qinza kalo bakalan Ting......." Debat dengan ayahnya seperti biasa.
"Udah-udah,ayah ih udah.Qinza,nih bunda sengaja beli beberapa baju sama hijab buat kamu,nanti baju yang ada dikoper itu kamu nggak boleh pakek.pakek baju-baju yang udah bunda siapin" sambil memberikan tas berisi beberapa barang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaQueenza 🍑(END)
General Fiction❗❗❗❗❗WAJIB FOLLOW,DAN JIKA SUDAH MEMBACA UTAMAKAN MEMBAYAR PARKIR DENGAN CARA MEMBERIKAN VOTE DAN KOMEN‼️‼️‼️‼️‼️