Aku tidak membenci kamu,hanya saja jika bisa kuulang kembali,aku hanya ingin kita tidak saling kenal,bertemu bahkan saling menceritakan masa depan_
🦈🦈🦈🦈🦈
[Telfonan].....
"Lo dimana??".
"Lagi dirumah,kenapa??".
"Temenin gue keluar bentar yuk,ada yang mau gue beli soalnya".
"Gue lagi ngerjain tugas Zaa,maaf ya gue nggak bisa temenin!".
"Hhmm yaudah nggak papa".
Qinza pun menurunkan telfonnya setelah Tira memutuskan sambungan itu.
"Gimana??dia mau nggak??" Tanya Nanda menatap Qinza penasaran.
Qinza menggeleng-gelengkan kepalanya menghampiri Nanda yang tengah duduk didepannya.
"Udah satu Minggu ini dia nggak ngangkat telfon kakak,bales chat kakak juga nggak pernah,tapi dia ngampus kan Zaa??".
"Iya ngampus kok tiep hari,emang kakak udah kerumahnya??".
"Udah,cuman kata mamanya dia lagi diluar pas kakak tungguin cukup lama dia nggak pulang-pulang".
"Kakak emang mau ketemu sama Tira buat apa?? bukankah hubungan kalian udah nggak bisa disatukan lagi??kak,Qinza juga ngerti perasaan kakak,tapi Qinza juga tau perasaan Tira kayak gimana,jadi lebih baik kakak jangan temui dia lagi kalok kakak bener-bener cinta sama dia,karna itu yang terbaik buat kalian berdua ".
"Qinza,,,,apa menurut kamu kakak harus keluar??".
"Maksudnya??".
"Apa boleh kakak memilih cinta dan meninggalkan tuhan??".
Tanpa berfikir Qinza langsung melayangkan tangannya mengepak kepala nanda, membuat Nanda meringis kesakitan.
"Gelo siah,kahed!!"
Nanda membuang nafasnya kasar"Terus gimana Zaaa,apa yang harus kakak lakuin,apa kakak harus nyuruh dia ikut bersama dengan kakak agar kami bisa bersatu??".
Qinza langsung berdiri menunjuk tepat didepan wajah Nanda "lo boleh cinta sama dia,tapi jangan pergi dari Tuhan dan jangan ambil dia dari Tuhannya,apa perlu gue ulangin LO NANDA LEOBARA AVILAIN.BOLEH.CINTA.SAMA.DIA.TAPI.JANGAN.PERGI DARI TUHAN.DAN.JANGAN AMBIL DIA DARI TUHANNYA!!!!!".
Teriak Qinza dengan lantang tersalur emosi mendengar ucapan dari Nanda yang menurut nya begitu sudah diluar akal.
"Huufftt harusnya dulu Qinza nggak terlalu bahagia buat liat kalian berdua membuka hati masing-masing!!"menggelengkan kepalanya dan meninggalkan Nanda yang terdiam duduk di meja makan sendirian.
"Astaghfirullahhaladzim" lirih Nanda mengusap dadanya kasar,sambil menundukkan kepalanya dengan mengadahkan kedua tangannya diatas meja.
•••
"Heyyy,dari tadi kenapa bengong terus?"
Qinza menoleh ke arah Reza yang menyenggol sedikit badannya karena dari tadi Reza memanggilnya,Qinza tidak menyaut sapaan dari Reza.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaQueenza 🍑(END)
General Fiction❗❗❗❗❗WAJIB FOLLOW,DAN JIKA SUDAH MEMBACA UTAMAKAN MEMBAYAR PARKIR DENGAN CARA MEMBERIKAN VOTE DAN KOMEN‼️‼️‼️‼️‼️