💚liBurAn seTelAh libUraN_42💚

73 5 0
                                    

Tidak terasa dua Minggu sudah Rasyan dan Qinza menghabiskan waktu mereka dibandung.dan besok harus kembali ke Jakarta lagi.

"Nggak usah rapi-rapi"

Cibir Qinza memainkan ponselnya tanpa melihat Rasyan yang sedang memakai jam tangan yang membuatnya semakin terlihat tampan dengan setelan Kaos polos berwarna hitam dan jeans.

"Biasanya juga gamisan,pakek sarung"sinis Qinza lagi menatap Rasyan tajam.

Rasyan berjalan ke arah qinza dan duduk disampingnya "kenapa!hm?.

"Aneh aja biasanya disini kamu jarang pakek celana".

"Tapi kan nggak tumben juga" lirih Rasyan menurunkan handphone Qinza yang sedang dimainkan nya.

"Kenapa,kamu nggak suka liat saya pakek gini!hm?.

Sambil meraup dagu Qinza agar berhadapan dengannya.

"Ganteng kamu makin nambah Rasyan,aku nggak kuat,,,aku juga nggak mau ngeliatin kamu makin dilirik sama cewek lain"Gumam nya dalam hati merapat bibirnya.

"Kok diem,kenapa sayang??".

Qinza mengerjapkan matanya beberapa kali dan langsung berdiri.

"E-enggak ada,kamu nggak cocok aja pakek setelan kayak gitu".

"Yaudah kalok gitu saya gan...." Belum sempat menyelesaikan kalimatnya,suara telfon terdengar dan Rasyan langsung ngambilnya diatas tempat tidur nya.

"Yasudah kalau gitu,lima menit lagi saya kesana"

Rasyan pun mematikan telfonnya dan berjalan ke arah qinza.

"Saya berangkat dulu yaa, ustadz Rais udah nunggu diluar,nanti kamu kesananya sama umma,inget kalok udah nyampe disana langsung telfon".

Qinza hanya mengangguk kan kepala nya setuju.

••

"Qinza duduk disini aja,nggak papa kan Umma?".

"Nanti kamu kepanasan,udah didalem aja nak, tempatnya juga udah disiapkan itu".

"Qinza malu kalo harus duduk didepan sana".

Karna tempat yang disediakan bukan berada didepan mimbar melainkan disampingnya.Qinza tidak maulah jika nantinya jadi pusat perhatian banyak orang.

"Disitu khusus anggota keluarga,sama para ustadz dan ustadzah.yasudah tapi jangan duduk diluar,didalem aja masih banyak tempat juga disana".

Melihat Rasyan yang sedang memberikan beberapa kata motivasi sekaligus ceramah didepan sana, membuat Qinza tidak henti-hentinya menatap kagum lelaki yang menjadi imamnya itu.

"Masih nggak nyangka tuh cowok udah jadi suami aku,huaaaa!!" Gumam qinza dengan hati yang sudah saling menonjok didalam sana karna berdegup kencang.

Yup kali ini Rasyan membawakan ceramah berisikan tentang rasa syukur anugrah cinta kepada Allah.

"Cinta kepada Allah adalah puncaknya.dan lembahnya adalah cinta kepada sesama.tetapi cinta saya hanya untuk Qinza".

RaQueenza 🍑(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang