Hari ini adalah hari dimana Qinza setoran hafalannya kepada Gus Rasyan.
"Assalamualaikum"titah Qinza pelan yang sudah sampai di depan pintu kediaman keluarga rasyan itu.
"Wa'alaikumsalam,eh Qinza udah disini,mari masuk" jawab Halimah yang sudah sedari tadi menunggu kedatangan Qinza.
"Rasyan mana kak?"tanya Qinza kepada Halimah sambil melihat sekelilingnya.
"Gus Rasyan hari ini keluar kota karna ada urusan,jadi dia nyuruh saya buat nyimak hafalan dari kamu "jawab Halimah ramah.
"Ooaah gitu" jawab Qinza mengangguk.
Setelah lebih dari 5 menit qinza menyetor hafalannya,Albi terdengar menangis dari atas sana.
"Sepertinya Albi sudah bangun,tunggu sebentar ya Qinza,saya mau ke atas dulu"
"Oiyah kak nggak papa,Kaka lanjut aja" jawab Qinza tersenyum.dan Halimah langsung bergegas untuk manaiki anak tangga untuk melihat anaknya yang nangis itu.
Sembari menunggu Halimah, Qinza menyempatkan waktu itu untuk mengulang hafalannya.
"Maaf ya Qinza kamu jadi nunggu lama,Albi agak rewel tadi karna lagi demam" lirih Halimah yang baru saja datang dan langsung duduk.
"Nggak papa kak" jawab Qinza tersenyum manis.
"Yaudah sekarang kita lanjutin yang tadi,sampai mana tadi?" Tanya Halimah sambil membuka Al-qur'an nya.
"Maaf kak,cuman sampe situ yang Qinza hafalin, sisanya masih belum masuk diotak"jawab Qinza menundukkan kepalanya.
"Oowwh udah ya,,,ggak papa ,malah itu udah lumayan loh,kamu hebat loh bisa hafal banyak ayat dalam 2 hari" puji Halimah kepada Qinza.
"Beneran kak nggak papa,tapi nanti kalo Gus Rasyan marah karna saya belum hafal semuanya gimana"
"Kalo Gus Rasyan marah nanti saya yang marahin balik" sahut Umma Khadijah yang tiba-tiba muncul disana.
"Eh Tante,eh maksudnya Umma" toleh Qinza dan langsung menyalami tangan Umma Khadijah.
"Acan nggak mungkin marah nak,dia mana bisa marah,ngomong aja sama perempuan kaku,kayak kanebo kering" titah Umma Khadijah yang membuat Qinza dan Halimah tertawa kecil.
"Iya Qinza kamu tenang aja,Gus Rasyan mana mungkin marah malah dia seneng loh liat kamu bisa hafal lumayan dalam 2 hari" sahut Halimah sambil mengelus halus tangan Qinza.
•••
Qinza bersama dengan ketiga santriwati ditugaskan untuk kepasar.lebih tepatnya,mereka yang mengajukan diri untuk keluar.
"Akhirnya gue keluar juga dari penjara suci itu,haaaahh enak banget bisa jalan-jalan" lirih Qinza yang sekarang berada di pasar tradisional bersama dengan ketiga temannya.termasuk Vivi.
"Baru juga beberapa hari dipondok.maneh teh lebay" sahut Vivi yang melihat Qinza tersenyum lebar.
Qinza menatap Sinis Vivi sembari berkata "Lo ngapain pakek ikut segala sih,orang yang disuruh gue jugak" balas Qinza menatap Vivi sinis.
"Aduh, saya juga disuruh sama nyai,bukan cuman kamu doang"sambut Vivi tidak mau kalah.
"Udah atuh teh Vivi kak Qinjak,masih aja berantemnya,nanti saya teh bilangin ke nyai biar kalian nggak diizinin buat keluar lagi" lerai haliza menghentikan gumalan mereka berdua .
Qinza dan Vivi pun berenti berargumen.dan melanjutkan perjalanan mereka untuk mencari bahan-bahan makanan yang tadi disuruh nyai untuk berbelanja.
"Kenapa orang tua lo kasih nama haliza sih,gue kan jadi keinget bunda gue,ganti nama nggak sekarang"koceh Qinza bercanda sambil mencekik leher Haliza seperti anak kecil,karna tubuh Haliza yang jauh lebih kecil dari Qinza membuat Qinza gemas dengan anak yang masih kelas 3 Mts itu,salah satu teman kamar Qinza.
KAMU SEDANG MEMBACA
RaQueenza 🍑(END)
Ficción General❗❗❗❗❗WAJIB FOLLOW,DAN JIKA SUDAH MEMBACA UTAMAKAN MEMBAYAR PARKIR DENGAN CARA MEMBERIKAN VOTE DAN KOMEN‼️‼️‼️‼️‼️