💚cInta yAng seharusnya tiDak Ada_30💚

76 8 0
                                    

Semakin besar rasa cintamu padanya, semakin besar juga opportunity kehilangan dirinya _

🦈🦈🦈🦈🦈

"Tira!!!bukak pintunya nak"

"Iyaaaa maa bentar"

Tira keluar dari kamarnya untuk membuka pintu utama karena sedari tadi bell rumah mereka terus saja berbunyi.

"Cari sia___"

"Nanda!!!!!!kok kamu bisa disini??"

Lirih Tira terkejut karna melihat Nanda yang sudah berdiri di ambang pintu rumahnya."kenapa??nggak boleh saya kesini??"ujar Nanda mengangkat satu alisnya.

"B-bukan gitu,tapi bukannya kamu masih diluar kota??"

Nanda menggelengkan kepalanya tersenyum "saya pengen liat kamu".

Badan Tira terasa panas dingin seakan baru keluar dari ruangan berAC."nggak nyuruh saya masuk??"kilas Nanda menundukkan wajahnya menatap Tira.

Tira tersenyum dan mempersilahkan Nanda masuk ke dalam rumahnya "bentar,dirumah ada Tante kan??" Tanya Nanda sebelum melangkah kedalam.

"Iyaaa lagi masak".

Nanda tersenyum dan melangkahkan kakinya kedalam,dan dipersilahkan Tira duduk di ruang tamu "tunggu sebentar aku ambilin kamu minum,mau minum apa??"

"Nggak usah, panggil Tante aja suruh kesini bentar,saya juga mau langsung balik kekantor"

"Kamu dari bandara langsung kesini??"

Nanda mengangguk kepalanya sekali.melihat itu, perut Tira seperti di gelitiki saking bahagianya.merasa bahwa Nanda juga masih memprioritaskan dirinya.

•••

Pagi yang begitu terlihat cukup serah di luar,Qinza yang tengah sibuk menyantap sarapan nya begitu dengan rasyan yang duduk didepannya.

"aku izin keluar sebentar"

"Mau kemana??"

"Ada tugas,aku mau ngerjain diluar"lirih Qinza tanpa menatap wajah Rasyan sekalipun.

"Saya anter yaa"tawar Rasyan tetapi Qinza langsung menggelengkan kepalanya "nggak usah,kan Aa lagi sibuk,aku bisa sendiri kok"ujar Qinza tersenyum tipis.

Rasyan bingung melihat Qinza yang akhir-akhir berubah.rasyan merasa Qinza menjauh darinya.

"Nggak papa,saya anterin dulu aja!!"lirih rasyan kembali.

Qinza langsung berdiri dan mengambil telfon genggam nya, rasanya sudah tidak tahan jika memikirkan masalah semalam.yang dimana dia ingin sekali bertanya sambil marah-marah,tetapi ketika melihat wajah rasyan yang menatapnya dengan teduh.qinza langsung tersenyum "nggak usah A',aku bisa sendiri!!"lirihnya dengan lembut.

•••

"Assalamu'alaikum bundaa"senyum Qinza terukir saat sampai di kompleks pemakaman alm bunda liza.qinza duduk disamping makam itu,perlahan mengelus batu nisan yang tertulis jelas nama sesosok wanita yang dia sangat sayangi, bersebelahan dengan makam yang tertulis Renggana Ayu.

RaQueenza 🍑(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang