Chiken Chiken

1.9K 118 39
                                    

Berulang kali seokjin merengek dan menarik narik ujung kaos yoongi. Netranya tidak berkedip menatap penjual ayam goreng di seberang jalan.

Yoongi mengusap peluh dan mencoba tidak acuh. Meski ada perasaan iba dan sedih melihat seokjin sangat menginginkan ayam itu. Berkali menghela nafas, melirik tteobokki yang masih hangat.

"Hyungie... Jinnie ingin sekali makan itu" Rajuk seokjin dengan terus menarik narik ujung kaos yoongi.

"Kalau seokjinie tarik terus baju hyungie, nanti sobek. Hyungie pakai baju apa, seokjinie?" Ucap yoongi lembut sambil menarik tangan seokjin agar berjalan menjauh.

"Hyungieee..." Rengek seokjin lagi dengan mata berkaca-kaca.

"Nanti kalau jualan kita habis, kita beli ya" bujuk yoongi yang langsung membuat seokjin girang.

Namun harapan melihat tteobokki ini pupus sudah. Awan hitam yang menggumpal menciptakan hujan deras yang tiba tiba datang, membuat seokjin dan yoongi berlarian mencari tempat berteduh.

Seokjin menatap nanar jalanan. Tangan seokjin yang kecil mengusap perutnya. Yoongi mengambil satu roti dan memberikan kepada seokjin. Seokjin menerima dengan enggan. Yoongi mengusap kepala seokjin dan tersenyum untuk menguatkan saat seokjin mendongakkan kepalanya ke arah yoongi.

Ah, tidak. Sebenarnya ini untuk menguatkan diri yoongi sendiri. Agar tidak menangis. Menangisi keadaan dirinya dan sang adik setelah kepergian sang appa, dua tahun yang lalu.

Sang appa yang pagi itu tersenyum ceria dan pamit untuk bekerja seperti hari biasanya harus pulang dalam keadaan tidak bernyawa dan bersimbah darah karena kecelakaan.

Yoongi dengan cepat mengusap bulir air mata yang menetes sebelum diketahui oleh seokjin. Sedangkan seokjin masih duduk terpekur di sebelah yoongi dengan tatapan kosong memandang tetesan hujan.

 Sedangkan seokjin masih duduk terpekur di sebelah yoongi dengan tatapan kosong memandang tetesan hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Eomma, kami pulang!" Teriak yoongi setelah senja datang dan hujan mulai mereda, yoongi memutuskan untuk pulang. Yoongi membuka pintu rumah yang sudah terlihat rapuh karena dimakan rayap.

"Nee! Bersihkan diri kalian, setelah selesai, kita makan bersama sama yaa!" Shin Yuju, sang eomma yang tersenyum sambil tangannya menatap meja kecil dengan cekatan.

Bau ikan asin menyeruak harum memenuhi ruangan. Membuat perut semakin bernyanyi untuk diisi.

"Eomma, mianhae rotinya hanya laku tiga. Yang satu dimakan jinnie tadi di jalan" ucap yoongi sendu dan memberikan uang hasil menjual roti kepada sang eomma.

"Tidak apa apa yoongi ah, tetaplah bersyukur" Yuju tersenyum dan membelai rambut yoongi dengan lembut.

"Tadi nyonya choi memberi eomma beras setelah selesai menyetrika. Kajja, ajak dongsaeng untuk makan. Nasinya wangi dan pulen, pasti mahal harganya "

Two Brother ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang