Malam semakin larut, saat dengan perlahan Yura ahjumma menjauhkan kepala yoongi dari pangkuan nya dengan perlahan. Dia menyeka air mata di pipi pria itu dan mencium lembut kening nya. Saat dia menyelimuti yoongi, Yenny masuk ke dalam kamarnya.
"Sudah tidur, ahjumma?" Tanya wanita itu dengan pelan. Wanita tua itu mengangguk dan berjalan perlahan keluar kamar. Yenny dengan sigap menuntunnya karena jalan Yura ahjumma sudah mulai kesulitan untuk melangkah.
Yenny mendudukkan wanita tua itu di sofa dan bergegas membuat minuman untuk nya.
Aroma teh menguar harum seantero ruangan itu membuat Yenny menghirup lebih lama teh yang masih mengepulkan uap panas itu. Dia menyajikan untuk Yura ahjumma itu.
"Kamsahamnida, nona," ujarnya lembut.
Sejak keluar dari kediaman Jeong, Yura ahjumma tinggal bersama Yenny di rumah yang terletak di belakang cafe wanita itu. Sebuah rumah yang juga pemberian dari yoongi bertahun yang lalu. Di sebelah rumah itu juga terdapat rumah donggeun bersama istri dan anaknya.
Yoongi membelikan mereka rumah berdekatan karena agar mereka bisa saling menjaga dan Yenny tidak merasa kesepian. Dan kini dengan hadirnya Yura ahjumma, Yenny merasa mempunyai seorang eomma baru. Karena eomma kandung nya meninggal tiga tahun yang lalu karena tidak kuat lagi menanggung beban psikologis. Eomma Yenny meninggal di rumah sakit jiwa.
"Apa yang terjadi dengan Tuan yoongi, nona? Dia seperti sedang sedih sekali," Tanya Yura ahjumma sambil menyesap perlahan minumannya.
"Wendy masuk rumah sakit dan sekarang koma, ahjumma," jawab Yenny sendu. Dia lalu menceritakan perlahan semuanya membuat wanita tua itu sedih.
"Tadi aku memaksa nya untuk pulang kemari, karena hampir setiap malam dia selalu tidur di rumah sakit. Aku takut, dia jatuh sakit ahjumma." Ujar Yenny prihatin.
"Sungguh malang nasib anak itu. Harta dan kekuasaan telah membutakan keluarga Tuan Jeong dari dulu. Kapan mereka menyadari bahwa semua itu hanya semu di dunia?" Yura ahjumma menyeka sudut matanya yang berair.
Mereka terdiam dengan pikiran masing-masing. Lamunan mereka terhenti saat anak buah Jungjin meminta kopi untuk para anak buahnya yang berjaga di luar.
💜💜💜💜💜💜💜
Sohee mengusap lembut kening kakaknya dengan sayang. Ini sudah hari kedua belas kakaknya terbaring koma. Setiap detik, Sohee tidak henti mengajak kakaknya berbicara dan memberikan semangat untuk sang kakak.
Seperti hari ini, dia menceritakan sebuah cerita lucu pada Wendy yang terdiam. Dari luar, yoongi mengintip dengan sendu. Semangat Sohee yang tidak kenal menyerah itu. Dia akan meninggalkan tempat itu dan menuju kantor saat tiba tiba terdengar suara teriakan Sohee.
Dengan bergegas, yoongi segera masuk ke dalam dengan raut wajah panik.
"Sohee, ada apa?"
"Jari Eonnie merespon, oppa. Tolong panggilkan uisa nim, oppa!" Pinta Sohee senang.
Jungjin yang mendengar, segera memanggilkan dokter. Wendy segera di periksa secara intensif.
"Perkembangan yang sangat baik. Pasien mulai bisa merespon sekitar. Terus ajak bicara dia," ujar dokter itu.
Yoongi mendekati nya dan mengenggam jari Wendy. Tiba tiba dia merasakan jari wanita itu seperti bergerak.
"Wendy ah... Kau mendengar ku? Jika kau mendengar ku, bangunlah...," Pria itu mendekatkan bibirnya di telinga sang gadis.
Beberapa saat kemudian, tubuh wendy mulai bergerak perlahan membuat mereka mulai senang. Yoongi terus mengenggam jemarinya dan tidak lupa membisikkan kalimat penyemangat. Tanpa mereka duga, dengan perlahan Wendy membuka matanya. Dan orang yang dilihat nya pertama kali adalah yoongi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Brother ✅
Mystery / ThrillerKarena Kematian Ibunya, Yoongi Harus Berpisah Dengan Seokjin Adiknya. Yoongi Diangkat Anak Oleh Seorang Konglomerat, Sedangkan Seokjin Dimasukkan Ke Panti Asuhan. Awal : 13 Agustus 2022 Akhir: 29 Mei 2023