Senjata baru berjumlah ribuan datang melewati pelabuhan. Sebuah kontainer besar diturunkan dari kapal pengangkut barang. Ada sekitar dua puluh orang mengawasi saat kontainer itu disambungkan ke sebuah truk dan dibawa keluar dari pelabuhan.
Beberapa orang menerima sebuah amplop besar setelah kontainer pergi dari pelabuhan dan lolos dari pengawasan keamanan.
Joy mengambil sebatang rokok dan Sung -Rok dengan sigap mematikan apinya.
"Kau sudah kasih mereka semua tadi kan?" Tanya joy.
"Sudah dong bos. Jumlahnya sesuai perintah bos Byungmo."
"Bagaimana dengan inex dan putau?"
"Sudah sampai Black House dengan aman," jawab Sung-Rok senang.
Mobil yang dikendarai Joy dan Sung-Rok, mengiring truk kontainer yang semakin jauh meninggalkan pelabuhan.
Sekitar tiga jam kemudian iring iringan itu memasuki Black House. Semua orang sudah bersiaga untuk membawa barang yang akan segera diturunkan.
Tengah malam, seluruh penghuni Black House disibukkan dengan kedatangan barang baru.
Pagi, pukul 09.00, penjaga ruang CCTV dikejutkan dengan kedatangan beberapa mobil polisi menuju Black House. Seorang penjaga segera memencet bel tanda bahaya untuk seluruh penghuni. Semua langsung siap siaga dan segera berlari menuju posisi masing-masing. Sedangkan penjaga satu lagi, memencet tombol pada dinding, lalu muncul dinding buatan dan menutup ruangan CCTV pengawas tersebut.
Mobil polisi berhenti di depan gerbang. Si brewok bersama seorang temannya turun dari pos penjaga dan menghampiri mobil tersebut.
"Ada yang bisa dibantu, tuan?"
"Kami ingin bertemu pemiliknya," ujar seorang polisi.
"Baik, tuan. Silahkan masuk. Kebetulan hari ini bos kami ada di dalam."
Dan dua buah mobil polisi itu masuk ke dalam. Hyesung terlihat baru bangun tidur saat menyambut beberapa orang polisi itu.
"Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu, gyeongchal nim?" Sapa hyesung ramah.
"Anda pemilik rumah ini?"
"Benar, perkenalkan nama saya Hyesung."
"Tadi malam ada laporan dari warga ada aktivitas mencurigakan di rumah ini, ada sebuah truk kontainer juga yang masuk ke dalam," ujar salah seorang aparat negara itu.
"Benar. Barang kami baru turun dari pelabuhan tengah malam buta. Maka dari itu, kami sedikit membuat keributan karena menurunkan banyak barang," jawab Hyesung sopan.
"Boleh kami tahu, apa bisnis anda?"
"Silakan, pak. Kami usaha ekspor impor. Disini semua surat, dan barang ada di belakang semua." Hyesung menyerahkan berkas surat lengkap yang baru saja diberikan oleh Sung-Rok dan mengajak mereka untuk menuju ke halaman belakang rumah.
Terlihat disana, semua anak buahnya sedang bekerja. Ada yang menggergaji kayu besar besar, ada yang sedang membuat patung dan lain lainnya.
"Boleh kami juga masuk ke dalam rumah?" Tanya seorang polisi.
"Mari, silakan." Hyesung menunjukkan jalan lewat belakang pintu dapur.
"Ini dapur kami, ada enam orang wanita yang bekerja untuk memasakkan mereka semua," jelas Hyesung.
Lalu dia juga menunjukkan beberapa ruangan lagi sebagai ruang kerja dan ruang menyimpan barang.
"Diatas adalah kamar kami, pak. Apa anda sekalian juga ingin naik?" Tanya hyesung tersenyum remeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Brother ✅
Mystery / ThrillerKarena Kematian Ibunya, Yoongi Harus Berpisah Dengan Seokjin Adiknya. Yoongi Diangkat Anak Oleh Seorang Konglomerat, Sedangkan Seokjin Dimasukkan Ke Panti Asuhan. Awal : 13 Agustus 2022 Akhir: 29 Mei 2023