Suddenly Lost

231 27 7
                                    

Salah satu anak buah Jungjin kelihatan cemas sambil berjalan bolak balik. Pintu ruangan terbuka dan membuat pria itu terkejut.

"Kenapa kau seperti orang bingung seperti itu?" Jungjin menatap nya curiga. Pria itu menunduk.

"Jihoon hyung menghilang, hyung nim."

"Menghilang?! Apa maksudmu?"

"Ponselnya tidak aktif setelah dia mengirim pesan ini." Pria itu menyodorkan ponsel nya pada Jungjin. Tangan Jungjin meraih ponsel dari tangan pria itu dan membaca pesan yang tertera di layar. Itu membuat Jungjin terdiam.

"Kenapa kau tidak mencari dia di belakang gedung?" Sentak nya pada pria itu.

"Yang lain sudah kesana, Hyung nim. Tapi jihoon hyung tidak ditemukan." Raut wajah pria itu terlihat cemas.

"Kumpulkan semua orang kita untuk mencari jihoon!" Perintah Jungjin lalu dengan cepat keluar dari ruangan itu.

Yoongi memejamkan mata dan kedua tangan nya mengepal. Satu lagi anak buahnya yang di sayangi nya tewas. Jungjin dan Yubin berdiri di hadapannya dengan menunduk.

"Kenapa begitu jihoon memberi pesan, kau tidak segera melapor pada Jungjin?"

"Kenapa begitu jihoon memberi pesan, kau tidak segera melapor pada Jungjin?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yoongi menatap tajam dengan wajah memerah menahan marah pada Yubin.

"Maafkan saya, Tuan. Karena pesan berikutnya jihoon hyung bilang akan segera menemui saya di lantai atas. Dia bilang, dia akan membawa langsung orang itu ke hadapan anda." Suara Yubin terdengar gemetar karena menyesal. Jihoon bukan saja senior nya tapi dia juga kakak sepupu nya jihoon.

Jihoon lah yang mengaja Yubin untuk bergabung bersama nya karena dulu Yubin hanya seorang preman yang tukang palak.

"Aku tidak mau tahu, temukan orang itu secepatnya!" Perintah yoongi pada kedua anak buahnya. Mereka mengangguk dan beranjak pergi. Dan tepat saat itu Hyesung dan Byungmo masuk ke dalam ruangan kerja yoongi di rumah. Hyesung meremas lembut bahu Yubin untuk menguatkan pria itu.

"Aku ikut berbela sungkawa, Yubin ssi." Yubin mengangguk dan tersenyum.

"Gomawo, Hyung nim."

Yoongi mengusak rambut nya ke belakang sambil menatap Hyesung dan Byungmo yang duduk di hadapannya.

"Kami sudah membaca pesan jihoon pada Yubin. Dan kami juga sudah melihat CCTV kemana Jihoon pergi. Jihoon hanya menuju kantin, lalu keluar lagi dan mengendap keluar melewati pintu belakang. Setelah itu tidak ada jejaknya dan juga tidak tahu dia mengikuti siapa. Tapi, kemungkinan besar Jihoon mengetahui pelaku nya di kantin." Byungmo menjelaskan dengan raut gusar.

"Bagaimana dengan para pemilik kantin?" Tanya yoongi.

"Besok kami akan menanyai mereka sebelum polisi datang. Saat ini jenazah jihoon sudah berada di rumah nya karena keluarga menolak untuk di autopsi." Sahut Hyesung dengan wajah sendu.

Two Brother ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang