Di Rumah Sakit

409 43 56
                                    

Seorang anak berusia sekitar 18 tahun berlari melewati koridor rumah sakit. Pada saat melewati sebuah belokan, dia menabrak seorang laki-laki dewasa.

"Maaf," ucapnya sambil menundukkan kepala dan akan pergi berlari lagi ketika laki laki itu memanggilnya.

"Hey bocah, kau menjatuhkan sesuatu," panggil orang itu. Anak itu menoleh dan menyadari jika gelang di tangannya terjatuh.

"Ini gelangmu, bukan?" Tanya laki laki itu.

"Nee, kamsahamnida ahjussi. Gelang ini sangat berarti bagi saya," ujar anak itu mengambil gelang dari tangan lelaki itu dan mengangguk lalu pergi lagi dengan berlari. Sedangkan laki-laki itu merajuk karena dipanggil ahjussi.

"Siapa, donggeun?" Tanya yoongi yang melihat donggeun bicara dengan seorang anak laki-laki hanya dari belakang punggungnya saja.

"Itu hanya anak kecil, Tuan. Berlari di rumah sakit dan tadi tidak sengaja menabrak saya, lalu gelangnya jatuh," jelas donggeun pada yoongi.

"Oh, aku kira kau kenal sama anak itu."

"Tidak kenal, Tuan." Ujar donggeun tertawa, tapi tiba-tiba terhenti dan tertegun.

"Wae?" Tanya yoongi heran.

"Tapi kenapa wajahnya tadi seperti tidak asing, ya. Seperti mirip... Mirip anda waktu masih kecil, Tuan." Ujar donggeun pelan dan menatap wajah yoongi.

"Memangnya kau tahu masa kecil ku?" Ujar yoongi sebelum berjalan meninggalkan donggeun. Donggeun terdiam. Tapi dia sangat yakin, anak tadi agak mirip dengan yoongi. Matanya yang menyorot tajam juga garis wajah yang hampir mirip.

Sementara anak laki-laki itu masih saja terus berlari sepanjang koridor menuju sebuah ruangan rawat inap yang terletak dilantai atas. Saat akan menaiki lift, dia berpapasan dengan seorang laki-laki kekar yang memiliki banyak tatto di tubuhnya. Dia juga hampir menabrak laki laki itu dan agak tergelincir hampir jatuh, lalu bahunya dipegang oleh laki laki itu agar tidak terjatuh.

"Kamsahamnida, hyung." Anak itu menatap polos wajah lelaki yang telah membantunya agar tidak terjatuh. Kemudian dia masuk ke dalam lift dengan pandangan tertegun laki laki itu.

****

"Bagaimana keadaan daddy?" Tanya yoongi yang datang bersama donggeun dan melihat hyesung sedang tertegun di depan lift. Hyesung sedikit tergagap dengan pertanyaan yoongi.

"Sepertinya sudah membaik, saat saya dengar tadi dari seorang perawat. Saya tidak bisa mendekat karena ada Hoseok ssi dan Nyonya Minji." Hyesung mengusap dagunya.

"Kita langsung menuju kamarnya saja," ajak yoongi, lalu mereka semua masuk ke dalam lift.

Dalam lift, hyesung memikirkan tentang anak laki laki tadi. Mata anak itu sangat mirip dengan Yuju dan wajahnya juga memiliki garis wajah yoongi. Siapa anak itu? Apakah hanya kebetulan saja wajahnya mirip? Hyesung merasa harus menyelidikinya.

Ditempat lain, anak itu keluar dari lift dan masuk ke ruang rawat inap kelas tiga. Ruangan bagi pasien menengah ke bawah.

"Bagaimana keadaannya, hyung?" Tanya anak itu pada seorang anak buah yang menjaganya.

"Parah. Tulang rusuk sama tangannya patah. Kepala belakang nya retak dan pendarahan," jelasnya.

"Kau pabo. Dia anak kecil, kenapa kau menjelaskan nya seperti itu, dia tidak mengerti?" Temannya memukul kepalanya.

"Jwan mengerti kok, hyung. Disekolah sudah diajarkan tentang tubuh manusia sama saem. Jwan boleh masuk, hyung?"

"Nah kan dia mengerti. Ya sudah sana masuk. Minho Hyung juga sudah sadar."

Two Brother ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang