Perkelahian

357 40 1
                                    

Jimin berlari sepanjang koridor. Nafasnya terengah engah dan berkali kali kacamata nya melorot di hidung. Jimin masuk ke dalam kelas dan langsung menabrak meja, dimana yoongi sedang menulis.

"Yoongi ah...hhh... " Jimin terengah-engah lalu menyerobot botol minum milik yoongi, dan meneguknya hingga habis. Yoongi memandang dengan tatapan aneh. Sedangkan jimin berusaha untuk mengatur nafasnya. Beberapa siswa yang ada di kelas hanya memandang jimin dengan heran.

"Kau seperti di kejar setan, jimin ah" yoongi mengambil botol minumnya yang sudah habis dan menyimpannya ke dalam tas.

"Kau tahu jeon jungkook, kan? Anak sains 3. Jungkook sainganmu dalam kompetisi fisika"

"Hmmm... Memangnya kenapa? Dia bunuh diri?" Jawab yoongi acuh dan tetap melanjutkan menulisnya.

"Yaisshh kau ini, kalau bicara tidak di pikir dulu. Dia berkelahi dengan hyungmu, taehyung ssi" ujar jimin yang langsung membuat yoongi tertegun dan menghentikan menulisnya.

"Apa urusannya denganku, jimin?" Sedetik kemudian yoongi kembali acuh.

"Masalahnya, taehyung kalah. Ia babak belur, dan tidak ada satupun anggota gengnya yang membantu dia" jelas jimin membuat yoongi kembali tertegun.

Kali ini yoongi benar benar merasa heran dengan cerita Jimin. Ini sungguh diluar logika. Seorang taehyung kalah dengan jungkook? Meski yoongi tidak pernah melihat taehyung bela diri, namun yoongi tahu bahwa hyungnya itu juga jago bela diri.

"Aneh, kan?" Bisik Jimin. Yoongi masih tertegun cukup lama. Setelah itu ia berdiri dan beranjak pergi meninggalkan Jimin.

"Yaa! Yoongi ah! Mau kemana?" Yoongi tidak peduli dengan teriakan jimin. Yoongi keluar dari kelas dengan terburu buru, hingga tidak sengaja menabrak seorang siswi yang sedang membawa segelas minuman. Alhasil minuman itu tumpah mengenai seragam yoongi.

"Ah, mianhamnida" gadis itu berusaha untuk membersihkan baju yoongi dengan mengusap usap tangannya. Yoongi melotot padanya. Yoongi hendak marah ketika jimin muncul dan menenangkan gadis itu. 

"Tidak apa apa Wendy. Santai saja" jimin tersenyum sangat manis pada wendy lalu menarik lengan yoongi untuk menjauh. Yoongi menepis tangan jimin dengan kasar.

"Apa apaan sih, bajuku basah, dan kau seenaknya bilang santai saja" ucap yoongi dengan sengit.

"Makanya, kau tidak punya pacar ya seperti tadi. Sama yeoja kasar sekali" jawab jimin ketus dengan berjalan meninggalkan yoongi.

Yoongi merasa gemas sekali. Temannya ini lembut sekali. Banyak menyukai yeoja, tapi tidak ada satupun yang berani ia tembak. Namun ia juga seorang perayu ulung, meski tidak ada satupun yeoja yang terkesima padanya karena terlihat culun.

Yoongi berjalan melewati ruangan kesehatan. Pintu ruangan terbuka sedikit dan terlihat dari luar, taehyung sedang diobati oleh dokter sekolah. Yoongi mengintip dari balik pintu.

"Tidak perlu diperpanjang, saem" ucap taehyung pada seorang guru yang sedang mengawasi dokter yang mengobatinya.

"Tapi bagaimana nanti pihak sekolah menjelaskan pada tuan Jeong? Paling tidak ada mediasi antara kedua orang tua, supaya tidak ada kesalahan pahaman " timpal sang guru.

"Tidak usah. Orang tua saya sedang ke luar negeri, jadi tidak akan tahu luka yang saya alami ini. Mungkin tadi jungkook ssi terlalu emosi " jawab taehyung bijak dan tersenyum.

"Ah, kau sungguh anak yang baik, taehyung ssi. Sebentar lagi ujian kelulusanmu, semoga kau mendapatkan nilai yang baik. Sepadan dengan sifatmu yang baik juga" puji sang guru.

Yoongi ingin muntah mendengarnya. Lalu yoongi cepat cepat pergi dari tempat itu. Yoongi berpikir keras, apa yang sebenarnya direncanakan oleh taehyung. Dan apa yang membuat jungkook emosi lalu menghajar nya.

Two Brother ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang