Kembali

314 36 24
                                    

"Tuan, ada Tuan Taekwoon disini." Jungjin melapor pada yoongi.

Yoongi mendesah, " Suruh masuk."

Tidak lama kemudian, taekwoon masuk ke dalam ruangan putranya. Pria tua itu berdecak kagum melihat isi ruangan nya dan duduk di hadapan yoongi.

"Indah sekali ruanganmu, Nak."

Yoongi hanya tersenyum tipis menanggapinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi hanya tersenyum tipis menanggapinya.

"Apa tidak akan ada masalah, jika Presdir dari Jeong Grup berkunjung ke Choi Group?" Sindir yoongi tajam. Taekwoon tertawa.

"Bukankah pemilik Choi group adalah putra Jeong? Siapa yang akan mempermasalahkannya? Biarkan mereka berkata apa, daddy tidak peduli." Kata taekwoon sambil menatap putranya hangat. Yoongi hanya diam tanpa menimpali.

"Daddy rindu padamu. Kenapa kamu tidak pulang? Bukankah keputusanmu sendiri untuk kembali ke rumah?"

"Aku hanya ingin memenangkan diriku sendiri. Saat sudah tenang, aku akan pulang. Saat ini emosiku masih meledak, dan jika kupaksakan, maka istri dan anak daddy yang lain, bisa hanya tinggal nama saja," ujar yoongi dingin.

Taekwoon mengangguk ngangguk mengerti. Bagaimanapun dia juga tidak bisa menyalahkan yoongi. Karena memang Minji dan hoseok sudah sangat berlebihan. Setelah berbasa basi dengan putranya, taekwoon pamit untuk pulang.

"Besok jika daddy ingin menemui ku, telepon saja, dan aku yakin akan datang ke Daddy."

"Kamu tidak suka jika Daddy mengunjungimu?" Tanya taekwoon kecewa.

"Tidak pantas orang yang lebih tua mengunjungi orang yang lebih muda."

Taekwoon tertawa. " Kamu sudah benar benar dewasa. Rasanya baru kemarin yoongi kecil menangis tersedu di makan eommanya," netra pria itu berkabut.

"Boleh Daddy memelukmu, Nak?" Yoongi mendekati taekwoon, dan pria itu langsung memeluknya dengan hangat dan lama.

"Daddy rindu. Rindu sekali pada eommamu," lirih nya disertai isakan kecil. Taekwoon mengusap air matanya setelah melepaskan pelukannya. Taekwoon menepuk bahu yoongi dengan lembut, lalu meninggalkan ruangan putranya.

Yoongi masih berdiri mematung menatap punggung taekwoon yang menghilang di balik pintu. Hatinya berdesir sakit dan ada perasaan hangat saat  taekwoon memeluk nya tadi. Dia tahu, taekwoon sangat mencintai yuju. Namun yang membuat dia marah dan tidak bisa membuka hatinya untuk sang daddy karena dia tidak tegas pada keluarganya. Jungjin masuk dengan posisi yoongi yang masih berdiri termenung.

"Wendy ssi menunggu di ruang tamu, Tuan."

"Wendy? Ada perlu apa?"

"Bukankah Tuan yang menyuruhnya memberikan laporan setelah tiga hari?"

"Oh, Nee. Apakah dia bertemu daddy ku?"

"Tidak. Saat Tuan Presdir keluar, gadis itu sedang pergi ke toilet. Dan dia sudah menunggu selama hampir satu jam." Yoongi terdiam cukup lama.

Two Brother ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang