Song Seung Wan

365 48 25
                                    

"Dimana alamat rumahmu, nona?" Byungmo melirik lewat kaca pada gadis itu.

"Jangan panggil aku nona, namaku wendy. Aku bukanlah seorang nona. Rumahku di gang sana" jawab gadis itu yang membuat yoongi ingin menerkamnya karena tidak suka.

Panggilan nona adalah untuk seorang gadis dari kalangan orang kaya, dan panggilan tuan muda untuk anak laki-laki. Byungmo tersenyum geli melihat raut wajah yoongi yang menahan kesal. Mobil meluncur menuju rumah Wendy.

Gang menuju rumah Wendy merupakan area padat penduduk. Wendy meminta untuk diturunkan di depan sebuah gang sempit yang hanya bisa dilewati oleh motor.

"Kamsahamnida atas tumpangannya, dan..." Wendy berhenti sejenak dan menatap yoongi.

"Mwo?" Ucap yoongi ketus.

"Sebagai permintaan maaf dan terima kasih, tolong lepas kemeja tuan muda untuk saya cuci " kata Wendy yang membuat yoongi terkejut.

"Apa maksudmu?"

"Bukankah tadi saya sudah menumpahkan minuman di baju anda, tuan?" Jawab Wendy sopan dan memakai bahasa formal.

"Tidak, tidak usah" timpal yoongi.

"Ini bentuk rasa bersalah dan pertanggungjawaban saya" Wendy tidak menyerah.

"Berikan saja. Niat nya tulus, tuan muda" ujar byungmo sambil tersenyum penuh arti. Akhirnya yoongi menurut dan melepaskan seragam sekolahnya dengan malas. Wendy segera membalikkan badan agar tidak melihat tubuh yoongi.

"Ini, dan tidak usah berbicara formal denganku" ucap yoongi sambil memberikan kemeja sekolahnya pada wendy. Wendy menerimanya dengan tersenyum lalu pergi. Yoongi mendengus kesal. Byungmo segera keluar mobil dan mengambilkan kaos dari dalam bagasi.

Sedangkan Wendy yang berjalan menjauh dan masuk ke dalam gang, dihadang seorang yeoja.

"Pulang sama siapa kau? Udah dapat pacar anak orang kaya? Jangan lupa bayar uang sewa, kalau dapat uang banyak!" Seorang yeoja berperawakan tambun dan memakai baju lusuh berteriak pada Wendy. Tapi Wendy acuh dan langsung masuk ke dalam sebuah rumah petak.

Yoongi hanya melihat dari balik kaca mobil. Ada rasa prihatin yang menelusup dalam hatinya. Yoongi tidak pernah menyangka, bahwa di sekolahnya yang elit, ada juga siswi miskin seperti gadis itu.

Karena setau yoongi, seluruh siswa di sekolahnya itu adalah anak anak orang kaya. Kebanyakan anak pejabat dan anak pengusaha hingga konglomerat. Bagaimana gadis itu bisa masuk ke sekolah mahal itu? Bahkan anak pegawai biasa akan berpikir sepuluh kali untuk memasukkan anak mereka ke sekolah itu.

Ketika mobil akan pergi, tiba tiba ada seorang preman yang mengetuk kaca mobil yoongi dan menyuruhnya keluar.

"Ada apa?" Tanya yoongi saat ia keluar dari dalam mobil.

"Yang berhenti di sini, harus bayar uang keamanan sama pajak " ujar si preman, lalu datang beberapa temannya lagi.

"Keamanan apa? Kami disini hanya mengantar seorang teman" jawab yoongi tidak gentar. Mereka tertawa.

"Mengantar Wendy, si gadis jutek itu? Tapi kalian berhenti disini"

"Tidak mengerti juga, tuan muda yang satu ini.  Mengantar kok melepas baju dan memberikan pada gadis menyebalkan itu" timpal temannya yang lain dengan tertawa.

Yoongi terlihat marah dan akan menghajar mereka, ketika byungmo langsung mencegahnya. Ia membuka dompet dan mengambil beberapa lembar uang lalu  memberikannya pada preman itu.

"Sopirnya saja malah lebih pengertian. Uang ahjussi banyak, hanya menjadi sopir saja, aku mau seperti kau, ahjussi " si preman berkata sambil tertawa.

"Nanti kalau ada kerjaan, saya akan menghubungi kalian" sahut byungmo dengan tenang, lalu mengajak yoongi masuk ke dalam mobil.

Two Brother ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang