Deep Breath

243 37 15
                                    

Hujan rintik-rintik di penghujung senja. Mobil yang dikendarai Donggeun berhenti tepat di depan pintu rumah. Pintu mobil dibuka oleh seorang bodyguard dan Wendy keluar dan masuk ke dalam rumah.

Wendy menghampiri Yura ahjumma yang sedang duduk sambil menikmati teh hangat. Wanita tua itu sangat diistimewakan oleh yoongi dan tidak boleh mengerjakan apapun di rumah ini. Namun, terkadang wanita itu masih suka memasak.

Dia duduk di samping Yura ahjumma itu dan menghembuskan nafas panjang.

"Yoongi belum pulang, ahjumma?"

"Belum, nak. Apa Yoongi Chi di kantor bersama dengan mu, nak?" 

Wendy hanya menggeleng lesu. Dia cemas karena kepergian suami nya tadi pagi penuh dengan amarah. Dan seharian dia tidak datang ke kantor sama sekali, juga tidak ada kabar sama sekali.

"Nyonya, ahjumma sudah menyetrika semua baju. Dan mau menatanya di kamar anda, saya tidak berani dan menunggu anda pulang." Wooyoung anaknya doona sudah berdiri di hadapannya dengan membawa keranjang baju yang penuh. Wendy sedikit tersentak dari lamunannya.

"Yura ahjumma, aku naik dulu ya. Sekarang kau naik dengan ku." Ujar nya lalu pergi setelah mendapatkan senyuman dan anggukan dari Yura ahjumma.

Wooyoung yang baru pertama masuk ke ruang majikan nya sangat takjub hingga matanya tidak berkedip dengan besar dan mewahnya kamar itu.

"Ini khusus jas Tuan, celana panjang, celana santai dan jeans, ini kemeja formal dan ini dasi juga kaos kaki." Wendy memberitahu setiap lemari dengan mudah menatap nya.

"Kau sudah paham, kan? Aku mandi dulu." Ujar nya setelah mengambil setelan baju tidur dan masuk ke kamar mandi. Wooyoung mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dan berkali berdecak kagum.

"Aku harus merebut semua ini darimu, Wendy. Bagaimana bisa gadis jelek seperti mu bisa mendapatkan semua kemewahan dan suami yang sangat tampan?" Gumam wanita itu tidak terima.

Dia ingat saat masa kecil nya dulu, sering merebut milik Wendy dan gadis kecil itu hanya bisa menangis. Dan setiap dia mengadu pada ayahnya, pria itu malah memarahi nya dan lebih memilih membeli Wooyoung.

Mungkin Wendy benar benar sudah lupa padanya dan eommanya. Tapi, Wooyoung tidak akan pernah lupa, karena apa yang dulu dan sekarang dimiliki Wendy, harus di milikinya juga.

Pintu kamar terbuka dan muncul yoongi yang membuat Wooyoung terkejut. Pria itu langsung membaringkan tubuhnya di ranjang tanpa memperdulikan wanita itu.

Tidak berapa lama pintu kamar mandi juga terbuka dan Wendy sangat terkejut melihat suami nya sudah berbaring di ranjang masih dengan mengenakan pakaian lengkap.

"Sayang, kau sudah pulang?" Dia mendekati suami nya dan mulai melepas satu persatu sepatu yang di pakai nya. Pria itu hanya diam sambil memejamkan mata.

Wendy naik ke ranjang dan melonggarkan dasi juga melepas kancing jas dan kemeja nya. Yoongi membuka matanya perlahan dan menatap nya sayu.

"Aku lelah, kepalaku sangat sakit sayang." Wendy menatap nya iba dan jemari nya membelai lembut kening suami nya. Yoongi memeluk perut istri nya dan menidurkan kepalanya di pangkuan wendy. Dengan lembut dia memijat tengkuk dan kepala yoongi.

Wooyoung menatap jengah dan tidak suka. Kebencian nya pada Wendy semakin besar. Wanita itu segera keluar dari kamar majikannya dengan wajah marah dan hati dengki.

"Aku siapkan air hangat, yeobo mandi dulu biar seger kembali." Ujar wendy.

"Nee sayang. Karena malam ini akan ada pertemuan beberapa pemimpin Black House." Ucap yoongi masih dengan menikmati pijatan lembut sang istri.

Two Brother ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang