Jealous PT.2

230 30 9
                                    

Suara tawa terdengar di ruangan yoongi. Yoongi benar benar geli dan merasa terhibur sekali dengan kata kata ketus dan sikap dari Wendy.

"Jadi.... Kau cemburu?" Yoongi menatapnya lekat membuat Wendy tersentak dan wajah nya merona merah.

"Apa maksudmu cemburu? Saya hanya tidak suka yeoja seperti ular itu. Seperti tidak punya harga diri!"

Yoongi tersenyum dan berdiri. Yoongi mendekati Wendy lalu berbisik di telinga wanita itu.

"Kau... Cemburu." Sapuan hangat nafas yoongi yang beraroma mint membuang tengkuk Wendy merinding.

"Aniya...,"

"Nee. Kau cemburu." Yoongi semakin mendekat dan membuat Wendy mundur ke belakang. Yoongi semakin memperpendek jarak di antara mereka. Wendy menelan ludah karena dia terus mundur ke belakang dengan yoongi yang terus memperpendek jarak nya. Wendy merasa jengah dan pipinya merona saat tatapan yoongi tidak teralih sedikit pun dari matanya.

Sampai akhirnya tubuh Wendy membentur dinding dan yoongi seperti semakin mengukung nya.

"Tuan...," Seketika Wendy merasa ketakutan dengan sorot mata yoongi yang sayu.

"Katakan kalau kau... Cemburu." Lirihnya dengan suara serak. Hembusan nafas yoongi terasa hangat di leher jenjangnya membuat Wendy sedikit berjengit.

Wanita itu akhirnya memilih untuk memejamkan mata karena wajah mereka sudah semakin dekat. Dekat dan tiba tiba yoongi mengulum bibir nya membuat Wendy tersentak.

Sesaat dia seolah menikmati ciuman itu tapi, detik berikutnya dia mencoba melepaskan diri dan berontak. Namun, yoongi semakin dalam menciumnya dan tidak mau melepaskan. Kedua tangan nya mengukung tubuh Wendy, membuat Wendy tidak bisa bernafas.

Buliran air mata membasah dan yoongi tidak mau sama sekali melepaskan pangutannya. Dengan sekuat tenaga Wendy itu mencoba melepaskan diri dari nya dan berhasil. Dia berhasil menyingkirkan tubuh yoongi yang memeluk nya. Yoongi terjatuh di lantai dan wendy luruh di lantai dengan tangisannya. Saat itu dia merasa sangat membenci laki laki itu.

Namun, tangisan nya terhenti saat melihat yoongi tidak bergerak. Dengan merangkak, dia mendekati yoongi dan mengguncang tubuh yoongi.

"Tuan.... Tuan...," Tapi yoongi tetap bergeming. Tidak sengaja tangannya menyentuh wajah yoongi dan dia tersentak. Tubuh yoongi panas dan ia tidak sadarkan diri.

"Tolong! Tolong...," Suara Wendy terasa tercekat di tenggorokan.

"Tolong!" Akhirnya Wendy bisa berteriak dan tidak lama kemudian, Jungjin beserta anak buah nya menyerbu masuk dan mendapati Tuan mereka sudah tergeletak tak sadarkan diri.

"Bawa Tuan ke kamar nya...," Perintah Jungjin sambil menggeser sebuah lemari besar dan terlihat sebuah ruangan. Jungjin membuka pintu dari para anak buahnya menggotong tubuh yoongi masuk dan membaringkannya di ranjang.

Wendy tertegun melihat kamar pribadi itu. Dia tidak menyangka sama sekali ada sebuah kamar rahasia di ruangan ini.

"Panggil uisa, ppali!" Teriak Jungjin yang mulai membuka jas dan kemeja yoongi. Wendy berdiri tertegun dengan takut. Dia tidak tahu harus berbuat apa.

"Nona... Bisa bantu saya?" Tanya Jungjin yang membuyarkan lamunan Wendy, Wendy masuk ke dalam kamar yang ukuran lumayan besar dan mewah itu.

"Apa yang bisa saya bantu?"

"Di nakas di dalam kamar mandi, ada handuk kecil. Tolong beri air hangat dari shower untuk mengompres dahi Tuan." Ujar jungjin dan dengan segera Wendy berlari masuk ke kamar mandi.

Dengan lembut wanita itu mengusap kening yoongi menggunakan handuk yang telah diberi air hangat. Jungjin hanya diam memperhatikan nya.

💮💮💮💮💮💮💮

Two Brother ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang