Rintik hujan mulai turun, yoongi masuk ke dalam mobil bersama jungjin dan sopir pengganti Donggeun.
"Bagaimana kasus tembak Key beserta anak buahnya dan bocah itu? Apa mereka mau menghentikan kasusnya?" Tanya yoongi pada Jungjin yang duduk di kursi depan.
"Sudah, Tuan. Mereka mau menutup kasus itu dan bahkan membakar dokumen kasus itu."
Selama perjalanan mereka berbicara tentang kejadian baku tembak yang dialami Key dan anak buahnya. Dan tidak terasa mereka bertiga sudah sampai di depan rumah sakit.
Jungjin turun lalu membuka pintu untuk yoongi. Dan bodyguard yang menjaga rumah sakit mengikuti Jungjin dan yoongi untuk masuk ke dalam rumah sakit.
Hari sudah mulai gelap, yoongi masuk ke dalam rumah sakit dan langsung menuju ruang rawat Hyesung. Khusus Hyesung, Yoongi menyewa satu lantai ini untuk Hyesung.
Yoongi bertanya kepada salah satu penjaga yang menjaga di depan pintu ruang rawat Hyesung.
"Apa ada perkembangan tentang Hyesung Hyung?"
"Belum, Tuan. Beliau belum sadar, Tuan." Yoongi yang mendengar itu mengangguk.
"Saya akan masuk sendiri, dan kalian tunggu disini." Ucap seokjin pada Jungjin dan yang lainnya.
Dengan perlahan, yoongi membuka pintu kamar Hyesung dan melihat seorang perawat laki laki sedang termenung menatap Hyesung. Perawat itu agak terkejut melihat keberadaan yoongi yang tiba tiba di ruangan ini.
"Apa ada perkembangan dari nya, perawat?" Tanya yoongi sambil menatap lekat ke arah Hyesung. Yoongi masih belum sadar ada yang janggal dengan perawat laki laki itu.
Perawat laki laki itu lalu menggeleng. Dan hendak pergi saat tanpa sengaja menjatuhkan sesuatu. Dan yoongi menangkap hal aneh dari tingkah perawat laki laki itu. Perawat laki laki itu langsung membungkuk untuk mengambil ponselnya.
"Tunggu."
Perawat laki laki itu diam pada posisinya dan membuat yoongi curiga.
"Anda tadi memeriksa hyung saya, bukan? Mana catatan anda? Kenapa tidak ada alat satupun yang anda bawa dan kenapa anda membawa ponsel bukan nya buku?" Tanya yoongi dengan nada dingin.
Perawat laki laki itu tidak menjawab dan masih membelakangi yoongi. Perlahan tangan nya meraih sesuatu di dalam saku celananya.
"Kenapa anda diam? Apakah ada seorang perawat yang memakai celana jeans seperti itu?" Ucap yoongi.
"Siapa kau?!!" Yoongi maju dan berusaha untuk menyentuh bahu orang itu.
Namun yoongi kalah cepat karena pria itu menghindar dan membuat yoongi mulai terpancing emosi. Yoongi menyerang pria itu. Tapi, pria itu selalu berhasil menghindar dari pukulannya.
Yoongi berusaha menyerang pria itu tanpa menyenggol berbagai peralatan medis yang ada di ruangan itu. Terlihat sebuah senyum mengejek di mata pria itu. Pria itu sengaja menghindar dari semua serangan yoongi agar yoongi lelah.
Namun, karena kemarahan yoongi yang besar, dia tidak menyadari itu semua jebakan dari pria itu. Pria itu melirik jam pada dinding. Dia menyadari, sebentar lagi para pengawal pria itu akan datang dan dengan cepat menangkap nya. Dengan gerakan cepat, dan tanpa yoongi sadari, pria itu menendang perut yoongi dengan keras dan membuat yoongi terjatuh ke lantai.
Yoongi hendak berdiri setelah tubuh nya di hantam lantai dingin ruangan ini. Dia menelan ludah karena merasakan rasa nyeri di perut nya akibat tendangan pria itu. Tangannya meraih sebuah bangku untuk berdiri, tapi dia mengiringi niatnya saat sebuah muncung pistol terarah tepat di depan wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Brother ✅
Mister / ThrillerKarena Kematian Ibunya, Yoongi Harus Berpisah Dengan Seokjin Adiknya. Yoongi Diangkat Anak Oleh Seorang Konglomerat, Sedangkan Seokjin Dimasukkan Ke Panti Asuhan. Awal : 13 Agustus 2022 Akhir: 29 Mei 2023