36 : Awal Mula

710 111 122
                                    

"Namanya Ayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Namanya Ayu. D-dia," Jaehyun tak sanggup melanjutkan ucapannya. Jaehyun memeluk sang istri semakin erat. "Janji sama mas kalo kamu ngga bakal ninggalin mas. Janji sama mas kalo kamu bakal percaya sama mas. Bisa sayang?" mohon Jaehyun dengan bisikan.

"Aku percaya sama Mas," balas Jennie diiringi anggukan penuh keyakinan.

Tatapan mata itu mampu meyakinkan Jaehyun untuk melanjutkan ucapannya. Ia hirup nafas sedalam-dalamnya. Meredam sedikit rasa gugup di dalam rongga dadanya, sebelum kembali menatap sang istri dengan segenap fokusnya.

"Namanya Ayu. Dia salah satu pramugari Garda Indonesia, karena kerjaan aku dan dia yang sama-sama di bandara, beberapa kali kita ketemu dan ya cuma saling tegur sapa gitu aja," mulai Jaehyun untuk bercerita.

"Kamu inget pak RT rese yang bikin kita nikah? Dia itu bapaknya si Ayu. Aku ngga tau kalo kita tinggal di lingkungan yang sama. Aku tau kalo dia anaknya pak RT pas kita pas-pasan di warung makan Padang ujung pertigaan arah kosku, mulai dari situ ya kita kenalan."

"Beberapa kali aku sering nebengin dia pas dia balik dari flight-nya. Aku ngelakuin itu awalnya karena males, bapaknya rese misal aku nolak ajakan anaknya. Ya barangkali anaknya ngadu yang engga-engga kan. Terus lama-kelamaan..."

"Kamu nyaman terus suka?" potong Jennie mendengar kisah suaminya.

"Engga, Yang. Sumpah demi Allah. Ngga ada sedikitpun aku tertarik sama dia atau suka atau niat buat lebih dari temen."

"Bohong," celetuk Jennie dengan nada suara yang menyebalkan. Niatnya sih ngegoda ya, tapi berhubung Jaehyun posisinya lagi ketar-ketir ngga bisa diajak bercanda, jadinya ya dibawa serius.

"Ya Allah, beneran Sayangku. Sumpah demi apapun di muka bumi ini dah," yakin Jaehyun menggebu-gebu. Jennie yang ngerasa udah cukup ngegodain suaminya, dia milih buat nyuruh sang suami melanjutkan ceritanya.

"Terus?" pancing Jennie.

"Bentar, Yang. Di sini dingin, mau pindah ke dalem?" tawar Jaehyun karena memang posisi mereka masih di balkon kamar di tengah malam.

"Ngga mau. Kamu selesaiin dulu ceritanya."

"Iya, aku lanjutin ceritanya, Sayang. Tapi di dalem aja ya. Aku takutnya nanti kamu malah sakit," tawar Jaehyun sekali lagi. Tapi berhubung penjualnya ini keras kepala, akhirnya mereka ngga dapet harga final.

"Di sini aja. Ambil selimut biar ngga dingin."

Jennie tetep kekeuh. Jaehyun cuma mampu hela nafas dan ngangguk. Nurut apa kata nyonya besar. Dirinya angkat tubuh sang istri yang ada di atas badan dia dan digendong buat ambil selimut.

PASUTRI JEJETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang