06 : Kehidupan Pasutri

1.3K 250 77
                                    























Setelah membagikan sedikit makanan kepada para tetangga, Jennie dan Jaehyun kembali melanjutkan aktivitas mereka. Sesuai yang sudah dijadwalkan bahwa mereka ingin berbelanja beberapa barang kebutuhan dapur yang memang kosong. Untuk kebutuhan lain sudah ada. Jaehyun bisa beli. Kalo kebutuhan dapur dia ngga terlalu paham. Kenalnya cuma Royco, Masako, sama Ajinomoto.

Di sinilah mereka. Pasangan yang baru menikah itu sudah berada di salah satu supermarket terlengkap di sekitar tempat tinggal mereka. Maklum kan perumahan mewah, jadinya ya gitu.

 Jaehyun dorong troli, di depannya ada ibu negara yang jalan sembari tengak tengok kanan kiri padahal ngga mau nyebrang. Pas sampe di depan jajaran bumbu dapur, berhentilah itu sang istri baru. Iya kan? Kalo baru nikah namanya pengantin baru, kalo cuma Jennie jadi istri baru kan?

Mata kucingnya dengan apik menilisik bumbu dapur apa yang sekiranya dibutuhkan. "Mas kamu udah beli garem dapur sama gula?" tanya sang istri baru kepada suami barunya. Jaehyun yang awalnya sok-sokan ikut ngeliatin rak bumbu dapur noleh ke istri baru. "Belum, dek. Eh, ngga tau ya. Mas lupa, hehe." 

Mendengar jawaban sang suami, Jennie lantas tersenyum maklum. Mengambil dua bungkus garam dapur bergambarkan ikan lumba-lumba, lalu tangannya juga meraih tiga kotak gula yang berbahan dasar jagung. Itu loh yang warnanya kuning-kuning. Rendah kalori dan aman untuk kesehatan. Biasalah.

Untuk minyak goreng, Jennie ambilnya minyak zaitun. Bukan minyak telon apalagi minyak urut. Jaehyun yang ngga pernah beli merk-merk itu hanya mampu termenung. Oh, ternyata ada bahan masakan lain ya selain micin. Taulah ya itu batin siapa yang berbicara.

Setelah bahan dapur sudah terbeli dan ter-checklist dari daftar belanja, mereka pindah ke rak sebelahnya. Ada sabun dan teman-temannya. "Mas, sabun sama sampo udah kebeli kan?" tanya Jennie lagi soalnya dia tadi pake sabun sampo yang dia bawa dari rumah. 

"Ada tapi yang aku bawa dari rumah dek, hehe."

Jennie kembali tersenyum maklum. Memasukkan beberapa buah sabun padat, pasta gigi, sikat gigi, dan tak lupa dengan sampo. Menghadap ke rak sebelahnya dan memilih beberapa produk sabun cuci piring, detergen, softergen, pewangi pakaian, dan desinfektan. Oh iya, si biru pembersih toilet juga tak lupa ikut masuk ke dalam trolley. 

"Beli tisu ngga mas?" tanya Jennie kepada sang suami. 

Keduanya kini sudah berada di jajaran rak berisi tisu, kapas, dan kawan-kawan. Di tangan Jennie juga sudah memegang satu pack tisu dapur dan memasukkannya ke dalam trolley. Jaehyun yang ditanya sang istri lantas memasang tampang berpikir. "Iya, dek. Beli beberapa buat stok juga," jawab sang suami setelah ia rasa kedepannya dia tetap memerlukan tisu. 

"Oke." 

Setelah semua rak dijelajahi, mulai dari ufuk timur sampai deket kasir, akhirnya trolley yang Jaehyun dorong dan tak lupa keranjang belanja yang Jennie bawa sudah sampai di depan mbak-mbak cantik sang penjaga kasir. Yang memberikan salam dan senyum manis kepada pasangan pengantin baru itu. Terlebih saat menatap paras tampan lelaki yang mendorong trolley. Senyum mbaknya lebar banget. 

Jennie yang tahu suaminya ditatap wanita lain dan bodohnya sang lelaki justru membalas tatapan itu dan tersenyum lantas meletakkan keranjang belanjaan yang ia bawa ke atas meja kasir dengan sedikit bantingan. Berdehem dan berucap "Ekhem, berat." Jaehyun yang mendengar istrinya mengatakan berat lantas memusatkan atensinya ke arah sang istri. 

Gotcha, berhasil. Batin Jennie. 

"Berat ya dek? Tadi kan udah mas tawarin biar mas aja yang bawa," ucap Jaehyun sembari memijit lengan atas Jennie. 

PASUTRI JEJETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang