"Ayo pacaran." Ucap Seokjin tiba-tiba.
"Hah?" Joohyun terkejut
Mata Seokjin terbelalak "Hah?" Ia ikut terkejut.
Joohyun membenarkan letak duduknya agar sedikit menghadap ke arah Seokjin "Tadi kau bilang apa?"
Seokjin kemudian mulai mengerjapkan matanya "Aku? Bilang apa?"
"Tadi barusan."
"Aku bilang 'hah'?"
"Bukan, tapi sebelumnya." Joohyun ingin kembali meyakinkan jika pendengarnya tidak salah.
"Yang mana?"
"Yang tadiii."
"Ayo pacaran?"
"Iyaa itu."
"Iya udah ayo."
"Apanyaa?"
"Iya ituu."
"Ngomong yang bener Kim Seokjin!"
"Iyaa, ayo..." Belum sempat Seokjin melanjutkan kata-katanya, klakson mobil dari belakang sudah terdengar, ternyata lampu sudah berubah warna menjadi hijau.
Joohyun cemberut, ia memutar bola matanya malas, ia bahkan tidak bicara sepanjang perjalanan.
Sesampainya di rumah, Joohyun hendak keluar dari mobil namun Seokjin menahannya.
"Tunggu."
Joohyun melihat Seokjin tanpa menjawab.
"Ajakanku belum dijawab."
"Ajakan yang mana?" Joohyun memutar bola matanya lagi masih sebal dengan Seokjin.
"Yang aku bilang tadi di Lampu merah."
"Yang mana?"
"Yang ayo pacaran." Seokjin jadi geregetan dibuatnya.
Joohyun memutar posisi duduknya untuk menghadap ke arah Seokjin.
"Di antara banyaknya tempat, kenapa harus di Lampu merah sih?" Tanyanya tak habis pikir.
"Timingnya ada di sana, aku ngga boleh ngelewatin timing kan?"
Joohyun mendengus sebal, apa yang dia harapkan dari manusia rese Kim Seokjin.
"Iyaa, timing yang menyebalkan." Keluhnya.
Seokjin menggaruk tengkuknya, kemudian kembali berujar "Jadi... Gimana?"
"Apanya?" Joohyun galak.
"Mau nggak?"
"Mau apa?"
"Jadi pacarku..." Ucap Seokjin pelan.
"Apa? Ngga denger tuh."
"Jadi pacar aku Bae Joohyun, mau nggak?" Seokjin sedikit meninggikan suaranya.
Joohyun tanpa sadar mulai tertawa, "kalo mau nembak di depan rumah gini, buat apa pake acara makan malam romantis segala Kim Seokjin???"
"Ya, mana aku tahu kalo bakalan jadi kayak gini." Seokjin cemberut.
"Tadi di Lampu merah, sekarang di rumah, romantis sekali." Cibir Joohyun.
"Ejek aja terus."
Joohyun tidak bisa berhenti tertawa mengingat kejadian tadi.
"Jadi mau nggak?"
Joohyun baru mau membuka suaranya, Seokjin sudah menahannya, "Eh jangan deh, jangan di jawab dulu, kamu pikir-pikir dulu aja." Ucapnya.
"Harus banget pikir-pikir dulu emang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Never Changes (Revisi)
Teen FictionCeritanya beda dari sebelumnya. 🔥JINRENE AREA🔥 Proses revisi, ceritanya berbeda ya dari sebelumnya... Sinopsis : Pernah ngerasain punya tetangga jail, suka usil, dan ga pernah seharipun ga gangguin lo? Joohyun merasakan hal itu, hampir setiap hari...