Happy reading...
Seperti biasa, Seokjin sudah standby di depan rumah Joohyun menunggunya untuk berangkat sekolah bersama, Joohyun keluar dengan wajah yang ditekuk.
"Uhm, pagi-pagi udah cemberut aja, cepat tua tahu rasa loh."
"Bisa ga sih, sehari ga usah nyebelin?" Gerutu Joohyun.
"Ga bisa." Jawab Seokjin dengan ekspresi yang sangat menyebalkan.
Joohyun tidak membalas kali ini, ia memilih mengambil helm di tangan Seokjin dan memakainya.
"Oh iya, nanti aku pulang bareng kak Yubin, sekalian mau ke toko buku, kamu pulang duluan aja." Ujar Joohyun ditengah kegiatannya memakai helm.
Seokjin membelalakkan matanya, "Apa? Ngapain? Ngga ngga, pokoknya kamu pulang bareng aku."
"Lah? Kenapa kamu yang ngelarang? Mama aku aja ngizinin kok."
"Beneran Tante ngizinin?"
"Iya."
Seokjin diam sejenak, kemudian, "Tetep aja ga boleh."
"Kenapa? Apa urusannya sama kamu?" Joohyun protes.
"Kita kan biasanya pulang bareng, aku udah terbiasa ngeboncengin orang, jadi kalo ga ada agak aneh. Lagian ngapain sih harus ke toko buku sama dia segala, aku kan juga bisa nemenin."
"Kenapa? Ga ada salahnya dong, aku kan perginya sama temen aku, jadi apa salahnya? Aku bebas dong mau pergi bareng siapa aja, mau kak Yubin kek, Seulgi kek, Wendy kek, kita semua kan TEMEN, sama kayak aku sama kamu." Ujar Joohyun penuh penekanan.
Seokjin cemberut, "Kamu ngebales aku ya?"
"Ngebales apa?"
"Ya... Itu... Karena semalem aku bilang kita cuma temen."
"Dih, kepedean, tapi emang kenyataannya kita emang cuma TEMEN kan? Ngapain juga aku ngebales kamu?"
"IYA TEMEN." Seokjin sedikit meninggikan nada suaranya.
"GA USA KERAS-KERAS JUGA, AKU GA BUDEG!"
"Lah, kamu juga kan?"
"Aku kan cuma ngebales kamu aja."
"Ya udah ayo naik."
Joohyun masih diam di tempatnya, sepertinya ia masih kesal dengan sikap Seokjin.
"Kenapa ga naik? ohh, atau mau berangkat bareng kak Yubin juga? Ya udah sana." Ketus Seokjin.
"Kenapa sih nyebelin banget?"
"Aku kan cuma nanya, kalo mau berangkat bareng si Yubin Yubin itu juga sekalian, ya udah gapapa, aku ga usah nungguin kamu aja mulai besok, buang-buang waktu aja."
"Ohh, jadi kamu ga ikhlas nebengin aku? Buang-buang waktu kamu aja gitu? Ya udah ga usah, aku juga ga pengen, dari awal kan ini permintaan orang tua kita, kamu pikir aku mau berangkat bareng orang nyebelin kayak kamu? NGGAK, NGGA SAMA SEKALI, nyesel aku berangkat sama kamu selama ini." Joohyun benar-benar kesal dan kecewa dengan sikap Seokjin, ia kemudian melepaskan helmnya kembali dan menyerahkan kepada Seokjin.
"Kamu jalan aja, aku bisa naik ojek, aku ga bisa berangkat sama kamu lagi, takut buang-buang waktu kamu." Lanjut Joohyun kemudian pergi meninggalkan Seokjin yang kebingungan.
"Hey, bukan gitu maksudku, aku cuma... Hey, Joohyun! Ya udah, emang aku peduli?!" Seokjin yang tersulut emosi langsung menjalankan motornya begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Never Changes (Revisi)
Teen FictionCeritanya beda dari sebelumnya. 🔥JINRENE AREA🔥 Proses revisi, ceritanya berbeda ya dari sebelumnya... Sinopsis : Pernah ngerasain punya tetangga jail, suka usil, dan ga pernah seharipun ga gangguin lo? Joohyun merasakan hal itu, hampir setiap hari...