Part 19

632 64 24
                                    

Happy reading...

Seokjin dan Joohyun sudah sampai di tempat tujuan, di dalam sebuah kafe tampak Jaehyuk menatap tajam ke arah mereka.

"Mampus." Gumam Joohyun pelan.

Seokjin mengerti perasaan takut Joohyun, ia pun segera menggandeng tangan Joohyun untuk masuk ke dalam kafe, "Ayo." Ajak Seokjin.

Joohyun menatap Seokjin dengan tatapan bingung, namun ia tetap menurut.

"Kau terlambat setengah jam Bae Joohyun, saya kan sudah bilang, saya ga mau nilai saya terpengaruh gara-gara kamu." Ucap Jaehyuk langsung ke intinya.

"Santai dong Jae, waktu masih panjang buat kalian ngerjain tugas, ga usah terlalu serius gitu dong, nanti cepat tua loh." Seokjin berusaha bercanda.

"Cih, tujuan kita ke sini buat ngerjain tugas, bukannya pacaran, apalagi saya ga suka kalo ada orang lain yang ikut campur urusan kelompok saya." Sarkas Jaehyuk.

"Oh ya? Jadi gitu? Waw." Seokjin tidak menganggap serius omongan Jaehyuk, lebih tepatnya ia tidak peduli.

Jaehyuk kesal dibuatnya, sedangkan Joohyun berusaha keras menahan tawanya.

Tiba-tiba ponsel Seokjin berbunyi, "Halo, iyaa gw udah di sini, okee, ditunggu." Ucap Seokjin.

"Siapa?" Tanya Joohyun pelan.

"Yuki."

Mendengar nama Yuki, mood Joohyun langsung berubah.

"Kebetulan kami juga ngerjain tugas kelompok di sini." Lanjut Seokjin.

"Oh, jadi karena itu kamu ngasih aku tumpangan?" Ada perasaan marah, kesal, dan kecewa di dalam diri Joohyun.

Seokjin diam sejenak, kemudian menganggukkan kepalanya.

"Oh." Balas Joohyun dan segera duduk di kursinya.

Seokjin mengeryitkan alisnya bingung, "Kenapa?" Tanya Seokjin penasaran karena perubahan sikap Joohyun yang tiba-tiba.

Joohyun tidak menggubris Seokjin, "Oh iya Jae, kayaknya ini cocok deh buat tema kita." Ucap Joohyun berusaha mengabaikan Seokjin.

"Kenapa sih?" Seokjin bingung.

Tidak lama kemudian, Yuki datang, dan langsung duduk di sebelah Seokjin.

"Oh, ada Joohyun juga? Kebetulan sekali." Sapa Yuki berusaha ramah.

Joohyun hanya mengangguk pelan, "Kau ke sini sama siapa Yuki?" Tanya Joohyun basa-basi.

"Diantar kakak." Jawab Yuki.

"Terus pulangnya gimana? Dijemput?" Joohyun kembali bertanya.

"Itu dia masalahnya, ga ada yang bisa jemput nanti."

Joohyun menghembuskan nafas beratnya, "Oh..."

Setelah itu mereka fokus dengan pekerjaan mereka masing-masing, mereka terlalu larut sampai tidak menyadari jika hari sudah mulai gelap.

Love Never Changes (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang