Part 15

571 62 24
                                    

Happy reading...

Besok paginya, Seokjin sudah menunggu Joohyun di depan rumah, Joohyun keluar namun ia melewati Seokjin tanpa menyapa.

"Eh??? Di sini ada orang loh." Ucap Seokjin menunjuk dirinya sendiri.

"Ada yang ngomong tapi ga ada orangnya."  Ujar Joohyun sembari membenarkan letak tas sandangnya.

"Kau pikir aku kasat mata?" Keluh Seokjin.

Joohyun yang masih sebal, menatap Seokjin dengan malas.

"Ayo naik." Seokjin melanjutkan kata-katanya.

Bukannya menurut, Joohyun malah berjalan mendahuluinya.

"Merepotkan." Gumam Seokjin pelan.

Seokjin menjalankan motornya perlahan untuk menyamakan lajunya dengan langkah Joohyun, setelah itu Seokjin melempar helm ke tangan Joohyun dan menghentikan laju motornya.

"Kau mau apa sih???" Joohyun berkacak pinggang.

"Naik."

"Ga mau."

"Naik."

"Ga mau."

"Ya udah, aku aduin Tante."

"Terserah."

"Oke, TAN..." Belum sempat Seokjin berteriak, Joohyun langsung membekap mulutnya.

"Iyaa iyaa, aku naik, ga usah teriak juga kali, nyebelin." Dumel Joohyun.

Seokjin tersenyum dibalik helmnya.

"Nanti, kalo mau ninggalin aku lagi, bilang dari sekarang, biar aku bisa balik sama yang lain, kamu pikir enak ditinggalin?" Lagi-lagi Joohyun mendumel.

"Ya maaf..." Gumam Seokjin pelan.

"Apa?"

"Aku minta maaf."

"Ga kedengaran tuh." Joohyun sengaja mempermainkan Seokjin.

"AKU MINTA MAAF BAE JOOHYUN." Seokjin berteriak.

Joohyun menjitak helm Seokjin, "Pelan-pelan, malu diliatin orang." Keluh Joohyun.

"Kau bilang ga dengar."

"Ya udah jalan."

Seokjin menjalankan motornya sesuai perintah Joohyun.

Tunggu tunggu, sejak kapan Seokjin mau mendengarkan perintah Joohyun? Hum...

~~~

"Udah stop sini." Ucap Joohyun sembari menepuk pelan bahu Seokjin.

Seokjin tidak menggubris ucapan Joohyun.

"Hey! Kau gila?" Joohyun kaget pasalnya Seokjin membawanya sampai parkiran.

Semua orang tentu saja menatap keduanya.

"Dah, turun." Ucap Seokjin tanpa rasa bersalah.

Joohyun turun, kemudian melepaskan helmnya, "Kau lihat kan? Semua orang melihat kita, bodoh!" Joohyun sebal.

"Sudah diberi tumpangan bukannya makasih malah ngatain bodoh?"

"Tau ah, nyebelin!" Ucap Joohyun kemudian beranjak pergi.

"Eh tunggu!"

"Apa lagi?"

"Helmnya mau kau bawa ke kelas?"

"NIH!" Joohyun kemudian melempar helm kepada Seokjin dengan wajah ketusnya, dan beranjak pergi.

Seokjin menahan tawanya. Yoongi yang melihat hal itu berjalan menghampiri Seokjin.

Love Never Changes (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang