Part 11

574 69 29
                                    

Happy reading...

Hari sudah mulai gelap, api unggun dihidupkan sebagai rutinitas malam para penjelajah hutan. Setiap orang punya kegiatan mereka masing-masing, ada yang hanya berceloteh tidak jelas, ada yang bergosip dengan temannya, ada juga yang hanya sekedar bercerita lalu tertawa karena topik pembicaraan yang lucu.

Namun nampaknya kegiatan mereka sedikit teralihkan setelah mendengar suara merdu seseorang, diiringi dengan petikan gitar yang lihai oleh jari-jemarinya, yang tentu saja jarang sekali bisa dinikmati, dia menghadap api unggun dengan mata yang tertutup penuh penghayatan, semua orang yang melihatnya langsung ikut terbuai dengan indahnya suara, cukup membuat yang mendengarkan hanyut ke dalam lagunya.

Kim Seokjin, pemuda itu memang langka dan susah ditebak, dia punya banyak kelebihan, tapi sangat jarang ia tunjukkan, termasuk malam ini, setiap orang dibuat takjub oleh suara merdu dan kelihaiannya dalam memetik gitar, tidak ada yang mengetahui sebelumnya jika Seokjin memiliki bakat seperti itu.

Yah... Kecuali Joohyun, dia sudah sering mendengar Seokjin bernyanyi di teras rumahnya, namun entah kenapa, malam ini rasanya berbeda, Joohyun merasakan sensasi yang berbeda, sulit untuk dijelaskan, tapi... mungkin ada sedikit perasaan, kagum? Entahlah.

Setelah Seokjin mengakhiri nyanyiannya, semua orang bertepuk tangan dengan meriah, tak sedikit juga yang mengangumi ketampanan Seokjin, siapa yang mau berkilah kalau masalah ketampanan Seokjin.

Joohyun masih tidak bisa melepaskan pandangannya dari Seokjin, sampai... Seokjin juga menatapnya dan dunia mereka seperti slow motion, seperti berjalan lebih lambat, belum ada yang mau mengalihkan pandangan mereka, sampai...

"Hey Joo... Temenin ke toilet yuk." Ajak Wendy yang sukses menyadarkan Joohyun dari aksi saling menatapnya, namun setelah itu, Joohyun menyesali perbuatannya karena ketahuan sedang mencuri pandang pada Seokjin.

"Bodoh!" Umpat Joohyun saking malunya.

"Kau bilang aku bodoh?" Wendy merasa tidak terima.

"Bukan gitu Wen, udah yuk, aku temenin ke toilet."

Joohyun langsung menarik tangan Wendy dan membawanya menuju toilet.

"Jangan lama-lama ya Wen, aku takut, gelap banget di sini." Ujar Joohyun sedikit merinding.

"Iya, bentar ya, aku kebelet banget." Wendy langsung saja menerobos pintu toilet, sepertinya memang sudah tidak bisa ditahan lagi.

Joohyun memperhatikan sekelilingnya, belum ada tanda-tanda aneh, namun setelahnya...

"Aaaaaaaaaaaaa!!!" Joohyun teriak karena melihat sesuatu.

Kemudian... Terdengar suara tawa, tawa ejekan lebih tepatnya.

"HAHAHAHA!" Dia tertawa sembari memegang perutnya.

Joohyun membuka matanya dan ternyata...

"KIM SEOKJIN!!!"

Seperti dugaan, siapa lagi yang akan menjahili Joohyun selain Kim Seokjin, dia sengaja menyenteri wajahnya sendiri untuk mengejutkan Joohyun.

"KAU ITU YA!!" Joohyun memukul-mukul tubuh Seokjin secara brutal, membuat yang punya tubuh mengaduh kesakitan.

Wendy yang terkejut pun menghentikan aktivitas sementaranya dan langsung keluar toilet, kemudian dia memijit pangkal hidungnya.

"Kalian berdua tuh ya! Aku hampir aja serangan jantung di dalam toilet, malam-malam gini masih aja berantem, heran!" Omel Wendy, sepertinya ia sangat kesal karena ulah kedua sejoli itu *eh, ralat, maksudnya kedua orang yang hobi bertengkar itu.

Love Never Changes (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang