Seokjin mondar-mndir di depan rumah Joohyun, masalahnya ia belum menemukan alasan yang tepat jika nanti Joohyun bertanya kenapa ia datang, Seokjin terlalu gengsi untuk bilang khawatir.
Seokjin mengacak-acak rambutnya frustasi, "Huh..." Helaan nafas beratnya.
"Seokjin? Ngapain lo di situ? Kenapa ga masuk?" Suara bang Minho mengejutkan Seokjin.
"Bang Minho?" Seokjin menggigit bibir bawahnya.
"Mau ketemu Joo ya? Masuk aja, dia di kamar."
"Itu, anu..."
"Udah masuk aja, gue mau ke lapangan dulu, udah ditunggu anak-anak."
"Tanding bang? Kok di grup chat ga dibahas?"
"Ngga kok, gue sama anak-anak komplek sebelah mau bahas masalah pertandingan antar komplek bulan depan."
"Ohh."
"Gue tinggal dulu ya."
Seokjin mengangguk, setelah kepergian bang Minho, Seokjin menghela nafas panjang. "Kalo lo cowok, berarti lo harus masuk Seokjin, jangan jadi pengecut, oke?" Ujar Seokjin pada dirinya sendiri.
Seokjin mengetuk pintu, dan keluarlah mama Joohyun di sana. "Seokjin, ayo masuk, mau jenguk Joo ya?"
"Iyaa Tante, Joonya di mana"
"Di kamarnya, kamu ke sana aja."
Seokjin mengangguk, ia kemudian bergegas menghampiri kamar Joohyun, ia mengetuk pintu, setelah ada seruan dari Joohyun, ia pun masuk.
"Ma, bantuin Joo ke toilet—dong. SEOKJIN???" Joohyun terkejut bukan main melihat kehadiran Seokjin.
"Sekarang aku ngeraguin kalo kamu lagi sakit, suara aja udah kayak toa sekolahan gitu."
"Kalo kamu ke sini hanya untuk ngajak ribut, mending pergi deh, aku ga ada waktu." Joohyun membuang mukanya.
"Aku ke sini ngga mau ngajak ribut kok."
"Terus? Ngapain kamu ke sini? Ohh, pasti mau ngejek aku kan karena ga bisa jalan???"
"K-kamu ga bisa jalan?" Seokjin terkejut, ia mendekat menghampiri Joohyun.
"Kelihatannya???" Joohyun masih sangat kesal, ia masih enggan menatap Seokjin.
"Kelihatannya ga gitu, sama aja kayak biasa, masih pendek, masih galak juga."
Joohyun menatap tajam Seokjin, kali ini bukan reaksi ini yang Seokjin harapkan, ia hanya ingin Joohyun mengomelinya, bukan malah menatapnya tajam, tidak masalah dengan tatapan tajam itu, tapi... Mata itu berkaca-kaca, Seokjin terkejut melihatnya.
"H-hey... S-sorry aku cuma bercanda, kamu ngga nangis kan?"
Mendengar ucapan Seokjin air mata Joohyun turun dengan sendirinya, ia menangis kali ini cukup keras. Seokjin kebingungan sendiri melihatnya.
"Hey... Udah dong nangisnya, aku minta maaf... Jangan nangis lagi, nanti aku dikira ngapa-ngapain kamu sama Tante, Joo... Please yaa, jangan nangis lagi." Seokjin kelagapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Never Changes (Revisi)
Teen FictionCeritanya beda dari sebelumnya. 🔥JINRENE AREA🔥 Proses revisi, ceritanya berbeda ya dari sebelumnya... Sinopsis : Pernah ngerasain punya tetangga jail, suka usil, dan ga pernah seharipun ga gangguin lo? Joohyun merasakan hal itu, hampir setiap hari...