Eternal 23

2.3K 221 4
                                    


"Apa kau tau sihir itu mulai melemah, setidaknya tenagamu tidak terlalu terkuras untuk sekarang"

  Seorang alpha yang sedang menghampiri istrinya yang sedang diam sambil melihat kearah langit dan tersenyum...

"Kau benar, aku bisa istirahat sejenak hingga permata kecil itu tumbuh, dan menghancurkan sihir hitam itu"

  Sang alpha menoleh ke arah omega nya yang masih setia memandang langit tersebut...

"Apa permata kecil itu bisa menyelamatkan ibunya hhmm"

"Ya, dia akan menjadi seorang alpha dan pangeran yang tidak akan pernah tersentuh dengan sesuatu yang hitam, selalu putih dalam dirinya, dan menjujung tinggi keadilan, masa depan kerajaan barat ada pada genggaman nya, tapi bukan berarti dia tidak bisa menjadi iblis, dia bisa lebih kejam dari pada iblis jika ada yang mengusiknya, tapi sayang sekali, permata itu harus terombang-ambing di arus yang sangat deras dan dia harus bertahan hingga dia mencapai tempat dimana jati dirinya berada "omega yang sudah tidak lagi muda tersebut hanya fokus pada salah satu bintang yang sangat terang di antara bintang yang lainnya...

  Sedangkan sosok alpha di sampingnya merangkul erat pinggang sang omega kesayangan nya itu....

" Pilihan kita sudah tepat dan sekarang biarlah takdir yang menyelesaikan semuanya, kita akan keluar bila sudah waktunya hhmm, namun sekarang kita harus menjaga mutiara dan permata sekaligus walaupun di dekat mereka ada kerang yang menyembunyikannya "














    Pangeran jeno sedari tadi tidak pernah mengalihkan pandangannya dari tabib istana yang sedang memeriksa keadaan omega nya...

   Pangeran jeno semakin khawatir saat tadi jisung tiba-tiba tidak sadarkan diri di dekapan nya...

  Percayalah pangeran jeno sangat mencintai jisung bahkan sebelum mereka bertemu...

  Jeno lebih suka melihat jisung yang memberontak dari pada melihat omega tersebut terbaring tidak berdaya seperti sekarang....

  Di luar kamar semua orang juga khawatir bahkan haechan sudah menangis dipelukan ten...

"Ibu, apa jisung akan baik baik saja" Lagi lagi haechan menanyakan pertanyaan yang sama sedari tadi...

  Ten hanya diam, sejujurnya dia ingin masuk dan memeluk tubuh putra manisnya tersebut, dulu saat jisung sakit maka jisung tidak akan mau berjauhan dengan ten maupun haechan tapi sekarang bahkan untuk mendekati nya mereka tidak bisa, ten hanya bisa menyimpan rasa khawatir nya secara diam, dia hanya bisa menangis dan berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk....

"Bagaimana keadaan jisung"

  Sontak mereka semua mengalihkan pandangan mereka saat tiba-tiba suara raja jaehyun menyapa indra mereka...

  Memang tadi jaehyun ada di gazebo kerajaan bersama mereka namun tiba-tiba dia harus pergi karena ada sesuatu yang harus di selesaikan sehingga dia hanya mendengar kabar dari orang yang ratunya suruh...

  Dibelakang juga ada Johnny yang juga terlihat sangat khawatir...

  Walaupun bukan putra kandungnya tapi Johnny yang merawatnya dari kecil, bagaimana pun Johnny alpha itu seorang ayah yang membesarkan dua putra manis omega, walaupun jisung mungkin sekarang tidak mengenali nya tapi perasaan seorang ayah tidak akan pernah tenang jika terjadi sesuatu dengan putranya yang sudah dia besarkan dengan tangannya sendiri....

"Tabib masih melakukan pemeriksaan didalam suami ku"

  Taeyong, ratu kerajaan barat tersebut menghampiri suaminya dan langsung berdiri di sebelah suaminya sedangkan haechan sudah berada di pelukan Johnny karena dia sangat khawatir dengan adik kesayangannya itu...



  Didalam kamar suana begitu tegang saat tabib berbalik dan membungkuk kearah pangeran kerajaan barat tersebut...

"Maaf pangeran"

   Jeno sedikit bingung kenapa tabib tersebut meminta maaf, apakah terjadi sesuatu yang buruk pada jisung...

"Bagaimana mana keadaannya? Apa yang terjadi? "Jeno langsung mendekati jisung dan mengelus surainya yang begitu lembut tersebut...

" Apakah terjadi sesuatu yang buruk pada istriku? CEPAT KATAKAN!!! "jeno cukup frustasi sekarang melihat jisung dengan wajah yang sangat pucat tersebut...

" Bukan pangeran, pangeran jisung baik baik saja "

"Lalu kenapa dia seperti ini jika dia baik baik saja hah!! " Rasanya sekarang jeno ingin sekali memenggal kepala mereka semua karena sedari tadi mereka cukup berbelit dan membuat jeno tidak sabar...

"Permata kecil yang tangguh akan segera hadir menghiasi kerajaan ini pangeran"

  Sontak tangan jeno yang sedari tadi mengelus surai jisung berhenti, tubuhnya terasa membeku setelah mendengarkan perkataan tabib.

  Jeno menoleh secara perlahan memandang tabib yang tadi sempat memeriksa jisung nya itu....

"Permata? Apa kau tidak salah? Atau aku yang salah mendengar? Jangan pernah bercanda dengan hal seperti ini jika tidak ingin nyawa kalian yang aku lenyap kan" Pangeran jeno tidak melepaskan pandangan tajamnya yang membuat beberapa tabib disana bergidik dan enggan melihat Pangeran jeno...

" T ttidak pangeran, permata kecil memang sudah hadir pangeran "

  Jeno kemudian memandang jisung yang masih terpejam dan tanpa terasa air matanya menetes bahkan membasahi punggung tangan jisung....

"Pergilah! "Tanpa mengalihkan pandangannya pada istrinya tersebut....

   Setelah itu tabib yang bertugas bergegas pergi meninggalkan jeno yang masih memandang jisung sambil terus bergumam terimakasih...

" Putraku "

  Taeyong segera menghampiri putranya yang sedang menggenggam tangan jisung sambil sesekali menciumnya...

"Apa sesuatu yang buruk terjadi? " Jaehyun bertanya saat melihat keadaan putranya seperti itu..

  Di belakang Johnny, ten dan haechan juga sangat khawatir saat masih belum mengetahui keadaan jisung yang pasti...

  Jeno berdiri dan berbalik melihat kearah kedua orang tuanya dan langsung memeluk ibunya ratu Taeyong...

"Jeno, apa yang terjadi? Kenaa kau menangis hhmm"Taeyong mengelus punggung tegap putranya itu sambil memendam rasa penasaran yang sangat dalam.

" Aku akan jadi ayah ibu, permata kecil akan segera bersinar di kerajaan kita "

  Setelah mengatakan hal tersebut mereka semua cukup terkejut namun Taeyong segera tersenyum...

"Ibu bahagia mendengar nya hhmm, sekarang jagalah permata itu dengan hati hati" Ucap Taeyong sambil melihat kearah putranya....

"Kita akan membuat perayaan yang besar untuk menyambut kabar besar ini.... "Ucap jaehyun seraya mengelus punggung jeno dan memeluknya....













  Karena banyak yang minta double up akhirnya aku usaha in up cepat karena kalau double up aku gak bisa, aslinya kemarin mau up udah nulis juga, tapi tiba-tiba ada tamu terus gak jadi dehhh.

  Maaf ya sekali lagi....

eternal kingdom ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang