Eternal 28

2K 180 3
                                    


  Jisung saat ini hanya di temani oleh haechan...
Mereka berdua tengah berada di taman kerajan yang sangat sejuk karena ini masih pagi, entah kenapa hari ini semua serba salah di mata jisung dan pangeran calon ratu tersebut lebih sering uring uringan sejak bangun tadi.....

  Seperti saat sarapan, jisung tiba-tiba tidak mau menyentuh makanannya sama sekali justru dia menginginkan makanan yang terbuat dari buah entah itu buah apa saja yang penting bisa dijadikan makanan namun saat pelayan membawakan puding buah justru jisung lagi lagi menolaknya pangeran tersebut justru ingin tapi selain puding, akhirnya haechan membuat kue yang menggunakan bahan dasar buah sebagai bahan utamanya dan itu membuat jisung langsung menyukainya namun ketika beberapa pelayan hendak menyajikan kue tersebut jisung lagi lagi menyuruh mereka menaruh kue tersebut di bangku yang barada di taman...

  Bahkan saat tadi haechan membantu jisung bersiap, haechan harus ekstra bersabar karena hari ini jisung benar-benar menguras emosinya, dari mulai pakaian yang ingin warna senada dengan putra mahkota jeno tapi masalah nya putra mahkota sedang berada diluar istana sejak kemarin lalu dari mana haechan tau warna apa yang di kenakan putra mahkota hari ini, akhirnya haechan berpura-pura bertanya pas ratu taeyong dan untung saja jisung mau percaya....

"Pangeran kenapa anda terlihat murung bukankah tadi anda sangat bersemangat pangeran" Ujar haechan pasalnya jisung langsung berubah setelah tadi cerewet sekarang malah terdiam sambil memainkan kue yang ada di piring tersebut....

"Tidak bisakah kau diam aku tidak tau apa yang sedang aku rasakan" Ujar jisung sambil kembali menyantap kue yang tadi dia mainkan.....

  Andai saja jisung sedang tidak hamil dan andai saja dia sedang tidak pura-pura sekarang mungkin haechan akan memukul kepala adiknya itu....
Dia dari tadi diam berdiri di belakangnya kenapa seakan akan dia selalu salah....

"Kenapa kau diam saja" Ujar jisung sekali lagi saat tidak mendengar suara dari arah belakang nya...

"Bukankah tadi pangeran yang menyuruh saya untuk diam" Haechan sudah mulai jengkek dengan sifat jisung...  ..

"Kenapa kau tidak mengerti perasaan ku, kau pelayanku seharusnya kau lebih peka, aku ingin seseorang sekarang hiks, antarkan aku bertemu ibu ratu hiks, bawa kuenya jangan di makan" Jisung berjalan lebih dulu sedangkan haechan hanya diam sambil tersenyum paksa melihat tingkah jisung tersebut....

"Kenapa cuma bilang kalau aku rindu pangeran jeno, susah amat jisung" Ujar haechan sebelum mengejar kepergian jisung sebelum semakin jauh lagi....









"Pangeran sepertinya kita akan semakin lama disini karena musuh sudah mulai bermain curang sekarang"

  Jeno hanya diam mendengar orang kepercayaan nya berbicara, sejujurnya pangeran tersebut ingin segera kembali untuk melihat keadaan jisung tapi sepertinya harapan tersebut harus pupus....

"Bukankah kita sudah menyelesaikan semuanya bahkan kita juga menawan semua orang orang itu lantas siapa lagi yang bermain main sekarang soobin" Ujar jeno....

"Ternyata selama ini kita semua telah di tipu pangeran, mereka semua bukanlah musuh sebenarnya dan musuh sebenarnya akan segera menyerang istana tapi kita tidak bisa meninggalkan tempat ini karena inti dari mereka berada di sini dan bersembunyi" Ujar soobin sambil memberikan gulungan kertas pada jeno....

"Sial, kalau kita tidak bisa kembali lantas siapa yang akan melindungi istana" Ujar jeno menghela nafas pasrah saat melihat isi surat tersebut....

"Yang mulia raja jaehyun sudah meminta pangeran jaemin dan pangeran sehun untuk membantu di istana pangeran"

  Jeno terdiam dia hanya memikirkan jisung yang tengah mengandung penerusnya dan bagaimana jika jisung terluka....

eternal kingdom ( End ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang