eternal kingdom ( End )

Eternal 16

   Hari ini adalah hari yang paling dinanti di Kerajaan timur dimana hari ini semua orang sedang bersuka cita karena meriah nya acara pernikahan putra bungsu kerajaan timur yang berstatus omega dengan alpha yang menyandang gelar putra mahkota dari kerajaan barat.

  Namun disaat semua orang sedang berbahagia sang omega justru tidak tau tentang apa yang dirasakan nya.

  Ya sejak tadi setelah acara utama selesai jisung hanya berdiam diri dikamar nya, dia sungguh tidak nyaman, sedangkan suaminya atau alpha nya entahlah dia ada dimana sekarang.

   Hingga suara pintu terbuka menampilkan sosok ayahnya dan ibunya yang menghampiri nya dengan tersenyum hangat tapi jisung tidak menanggapi sama sekali.

"Kenapa putra ayah terlihat tidak bahagia hhmm"chanyeol sambil mengelus rambut putra manisnya itu.

" Tidak! Jisung bahagia ayah, bukankah ini keinginan ayah maka jisung akan bahagia jika bisa memenuhinya "jisung sambil tersenyum kearah ayahnya.

  Wendy cukup miris melihat keadaan jisung, terbelenggu dimana dia sama sekali tidak mengetahui siapa dia sebenarnya.

" Jisung ingat pesan ibu, jadilah jisung diri sendiri, jangan jadi orang lain, hormati mereka semua seperti jisung menghormati kita, jadilah kuat karena tidak selamanya jalanmu akan aman, mengerti "

  Jisung memeluk wendy begitupun wendy memeluk jisung dengan tulus.

"Maafkan aku ratu baekhyun, hiks aku mengambil putramu dan maafkan chanyeol yang sudah membuatnya melupakan mu hiks, dan jagalah putramu dari sana, maaf" Batin wendy sambil memeluk jisung dengan erat.

  Malam ini sesuai yang sudah disepakati mereka akan langsung pergi ke kerajaan barat setelah acara selesai.

  Jisung selama perjalanan hanya diam saja, sedangkan ratu taeyong berada dikereta terpisah, jeno dan raja jaehyun menaiki kuda mereka.

"Apa yang harus aku lakukan" Ucap jisung sebelum dia tertidur karena kelelahan setelah acara hampir seharian.

   Pagi hari nya mereka tiba di Kerajaan timur, semua sudah disiapkan bahkan acara penyambutan untuk makan malam bersama semua anggota keluarga juga sudah disiapkan.

"Jeno, bawa jisung dengan hati hati karena dia mungkin kelelahan dan beristirahatlah, nanti malam kita mengadakan pesta penyambutan"

   Jeno membungkuk sebentar sebelum menggendong jisung untuk masuk kekamar mereka.

  Jeno merebahkan jisung dengan hati hati dikamarnya sebelum menyuruh para pelayan untuk membaya baju ganti untuk jisung dan membiarkan jeno sendiri yang menggantikan bajunya.

  Setelah selesai jeno juga merebahkan dirinya disamping tubuh jisung.

"Kau benar banar perpaduan yang sempurna, kau tampan manis dan juga cantik tapi sayang seseorang sudah merusakmu"

  Tangan jeno bergerak membelai wajah jisung dan mengusap bibir jisung dengan pelan.

"Maka akan ku bungkam bibir ini jika kau tidak bisa menurut dengan ku"

   Jeno mengecup pelan bibir jisung , tapi tidak lama karena takut jisung terbangun.

   Jisung terbangun Sore hari mereka berdua benar-benar melewatkan makan siang mereka namun saat jisung terbangun dia sedikit terkejut karena tiba-tiba alpha nya jeno berada sangat dekat dengannya sambil tersenyum.

"Apa yang anda lakukan pangeran? " Jisung segera bangkit dan menyingkirkan tubuh jeno.

"Aku tidak melakukan apapun tapi bukankah tidak ada larangan jikalau pun aku melakukan sesuatu secara kita sudah terikat, atau apa kau lupa jika dirimu sudah menikah pangeran Lee jisung"

  Jisung hanya diam sambil melihat disekitarnya, ya, dan dia baru menyadari jika tempat ini bukanlah kamarnya yang dahulu melainkan tempat asing itu berarti dia sudah berada di Kerajaan barat.

"Aku mungkin masih belum melakukan apapun tapi tunggulah nanti malam omega manis aku akan menagih malam pertama kita yang tertunda karena perjalanan panjang hhmm" Jeno berucap sangat rendah di sebelah telinga jisung, membuat jisung tidak bisa bergerak dan hanya diam seperti patung.

  Jeno bangkit dan merapikan sedikit pakaiannya.

"Bersiaplah sebentar lagi pelayan yang akan membantumu datang, kita akan menghadiri acara makan malam keluarga besar"

   Jeno kemudian keluar menyisakan jisung yang masih terdiam bahkan saat pelayan datang untuk membantunya bersiap.

  Jisung sangat gugup sekarang saat dia hendak menuju ke tempat makan malam bersama itu, namun yang menjadi pikiran utama jisung adalah ucapan putra mahkota kerajaan barat yang menyapa telinganya beberapa saat lalu.

    Yang nunggu adegan nina ninunya sabar ya.....
Bentar lagi kok.....
Author tinggal dulu...

  Jangan lupa vote sama komen ya....