12. apri

786 194 87
                                    

kemarin pajang mulmed okta, skrg giliran frau jihan, mulutnya begitu dpt kan juteknya frau? 🤭

Jihan POV

"Mas Apri ganteng banget ya"

"Ih mas Apri mah gak ganteng cinnn..."

"Lah ganteng gitu, ngeliatnya gak bosen, apalagi kalau senyum, manis banget"

Aku melirik dua staff perempuan yang sedang merapikan alat-alat properti keperluan syuting di ruang syuting iklan yang kebetulan sedang aku kunjungi.

Dua staff perempuan itu tidak menyadari keberadaanku karena memang sedari tadi sedang asyik mengobrol.
Dan ternyata mereka sedang membicarakan Apri setelah aku tidak sengaja berjalan dan berdiri tidak jauh dari tempat mereka berada.

"Ya memang mas Apri gak ganteng tapi manis, makanya gak bosen di liatnya"

"Padahal ya biasanya tuh cowok yang kulitnya putih itu jarang yang manis lho, tapi mas Apri pengecualian"

"Udah manis, postur badannya bagus, bener-bener enak di pandang mata"

"Dan tiap kali kalau mas Apri make baju tuh selalu OOTD, ganteng banget"

Aku langsung membayangkan wajah plus fisik Apri, memangnya dia semanis atau seganteng itu ya?

"Iya ya, biasanya yang manis-manis itu yang kulitnya hitam kaya orang Ambon, manisnya gak ketulungan"

"Udah hitam manis begitu di tambah lagi orang Ambon kebanyakan pada punya lesung pipi jadi makin nambahin manisnya"

"Eh, eh, kita lagi ngomongin mas Apri bukan ngomongin orang Ambon yang emang udah terkenal manis-manis"

"Hihihi... maaf gue emang suka lupa diri kalau ngomongin orang Ambon, jadi keingat sama mantan gue"

"Ha? Memangnya elu pernah pacaran sama orang Ambon?"

"Yang bilang pacaran sama orang Ambon siapa?"

"Lah tadi barusan elu bilang mantan"

"Mantan atasannn bukan mantan pacar, elahhh"

"Ziaaaa... ngomongnya yang lengkap dong biar gak ada praduga tak bersalah"

"Ini kita ngomongnya udah kelewatan jauh deh, kaya jauhnya harapan kita bisa jadi pacarnya mas Apri"

"Eaaa... eaaa..."

Aku melirik mereka sekilas dengan pandangan tajam dan mulut mencibir, apa-apaan sih mereka berdua? Rame gak jelas padahal cuma ngomongin Apri doang.

Aku berjalan keluar dari ruang syuting menuju ruang kerjaku.

Langkahku berbelok ke arah toilet karena tiba-tiba ingin buang air kecil.

"Elu liat mas Apri gak tadi?"

Terdengar suara dari balik bilik beberapa saat setelah aku menutup pintu dan duduk di atas toilet duduk.

"Liat, kenapa?"

"Itu cowok pernah gak sih gak keliatan ganteng?"

Kedua alisku bertaut mendengar percakapan mereka.

Aku sampai mempertajam pendengaranku guna memperjelas suara mereka, apakah suara perempuan di luar adalah suara dua staff yang berada di ruang syuting atau beda orang.

"Iya ya, ganteng banget mas Apri, orangnya juga suka senyum, ramah banget"

Beda suara, sepertinya mereka bukan perempuan yang tadi di ruang syuting iklan.

Ini hari apa sih? Kenapa bisa sampai lebih dari dua perempuan membicarakan fisiknya Apri dalam kurun waktu berdekatan begini?

Atau Apri membayar mereka semua agar membicarakan soal fisiknya?

RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang