31. tidak perduli

765 206 93
                                    

ada ya makhluk manis cem om beb ini, tante kepengen walopun jadi pacar onlen nya om klo om beb mau 😆 sayangnya kita beda keyakinan ya om, tante yakin, om beb ga yakin 😅

Apri POV

"Ini" Kataku lalu menautkan kedua telapak tangan kami lalu mengangkatnya ke atas.

"Status kita ini apa?" Tanyaku lalu menatap Jihan lekat-lekat.

Jihan membalas tatapanku lalu tersenyum, tangannya yang bebas menepuk punggung tanganku lalu mengusapnya pelan.

"Saya sih maunya status kita pasangan sah" Ucapnya pelan.

"Ha? Apaan, apaan?" Tanyaku bingung.

Sebenarnya aku jelas mendengar perkataan yang keluar dari mulutnya, tetapi aku kaget, apakah benar Jihan serius dengan ucapannya.

"Saya maunya status kita pasangan sah, mas Apri gak mau ya?" Tanyanya lagi, wajah Jihan kulihat memerah lalu perempuan yang duduknya tanpa ku sadari kian mendekat padaku ini menunduk.

Pasangan sah? Jihan mengajakku menikah?
Ini...

Sebentar, kenapa begini?

Dulu ibu memaksaku menikahi Manda, sekarang ada perempuan yang tiba-tiba ingin menjadi pasangan sah denganku.

Aku memijit kening sambil menunduk.

"Mas Apri pusing? Kaget ya sama omongan saya?" Jihan menarik lembut tanganku yang masih memijit keningku.

Kepalaku menoleh padanya.

"Jidatnya jangan kerung-kerung begini, jadi kaya Cipung" Jihan terkekeh sambil mengusap lembut keningku.

Usapannya sangat lembut di iringi tatapan lurus dan dalam dengan bibirnya membentuk senyuman.

"Maaf mas, bikin mas Apri kaget begini, seperti yang kemarin saya pernah bilang, umur saya ini udah ketuaan untuk pacaran"

"Saya sampe berjanji pada diri sendiri, kalau nanti menemukan pria yang tepat dan cocok dengan saya, ya maunya langsung menikah" Lanjut Jihan.

Perkataan Jihan sangat lancar keluar dari mulutnya tanpa beban.
Apakah pria yang tepat dan cocok bagi dia adalah aku?

Aku tahu Jihan tidak mempermasalahkan umur dan jabatan kami.

Tetapi apakah ibu akan memberikan restu aku menikah dengan perempuan yang usianya lebih tua?

Kak Febi menikah dengan pria yang lebih muda, aku rasa ibu tidak akan mempermasalahkan hal yang sama apabila terjadi padaku.

Apakah kak Febi tidak masalah mempunyai adik ipar yang seumuran?
Bagaimana nantinya mereka berinteraksi?
Apakah kak Febi tidak akan merasa insecure memiliki adik ipar seorang bos di mana anaknya bekerja?

Bagaimana kalau nantinya Jihan bersikap seperti bos kepada orang rumah?

Kalau di pikir-pikir kejadian yang aku alami selama aku hidup, mengapa perempuan sangat mendominasi kehidupanku?

Kalian mengerti kan maksudku ini?
Hidup lebih dari tiga puluh tahun bersama tiga orang perempuan yang selalu mengejekku, sebelum Okta lahir, ibu memaksaku untuk menikahi Manda, sekarang ada seorang perempuan menjabat sebagai atasanku berkata ingin menikahiku.

RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang