Selamat membaca!
.
.
.
"wony masih ngantuk, papa ajak wony ke mana?"
"kan tadi udah papa bilang, wony di rumah aja.. kita bukan ke tempat yang bagus sayang"
Wonyoung mengucek matanya lalu memeluk leher Jake dengan erat, "gak apa-apa, wony mau keluar sama papa!"
Jake tersenyum dan mengelusi kepala anaknya yang mengantuk itu. Setelah sampai di tujuan Jake langsung menggendong tubuh kecil Wonyoung.
"papa... kita di mana? Kok gedungnya warnanya gak cerah, serem"
Jake hanya tersenyum dan segera masuk ke dalam sana. Penjaganya ada dua orang, wanita dan laki-laki.
"permisi, apakah saya bisa menitipkan anak saya sebelum berkunjung?"
Penjaga wanita itu melihat Jake dan mengangguk, "silakan duduk di sini anaknya tuan"
"papa! Kenapa wony gak ikut?!"
"papa cuma sebentar ya sayang? Tunggu di sini, nanti kita beli coklat kesukaan wony"
"yeay!! Okey papa"
Setelah mengelus kepala anaknya, Jake langsung melesat masuk untuk menemui seseorang.
.
.
.
Jake menundukkan kepala dan kepala itu terangkat ketika mendengar suara pintu terbuka.
Dia dapat melihat ayahnya yang makin berumur, bahkan ada rambut putih di sana.
Dari mata Jake, ayahnya sampai berlarian untuk duduk di hadapannya meski terhalang kaca besar.
"jake?! jake?! astaga jake anakku!"
Jake hanya tersenyum sendu mendengar seruan ayahnya itu.
"kkamu ke mana saja jake?"
"jake.. hanya pergi saja"
Taehyung terdiam mendengar ucapan anaknya. Anaknya, Shim Jake yang dahulu ia lupakan sudah sedikit berubah. Ada beberapa luka di tangannya dan rambut kecoklatannya sudah hilang menjadi keabuan, bukan karena bertambahnya usia akan tetapi karena diwarnai.
"ayah.. kenapa bisa di sini? Berita itu gak benar kan?"
Jake dapat melihat bahwa ayahnya itu mengepalkan tangannya.
"Ayah tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu jake, kamu tahu ayah bagaimana"
"tapi, bagaimana bisa—"
"itu semua karena manusia tidak tahu diuntung! Sejak kamu hilang ayah mengangkat seseorang sebagai anak untuk melanjutkan perusahaan. Dia anak yang cerdas dan pekerja keras"
"park sunghoon, iya?"
Taehyung memandang Jake dengan sedikit bingung, "kamu tahu dari mana?"
"dari berita dia yang menggantikan posisi ayah"
"brengsek! Dia memanipulasi data, jake. Ayah mohon, mohon dengan sangat. Kamu masih mempunyai saham sebesar 60% di sana, dia hanya ayah beri 40%. Ayah bisa lawan dia dengan kamu, iya kan nak?"
"kenapa bisa dia melakukan hal seperti itu ayah?"
"karena dia serakah!"
Jake hanya tertawa pelan mendengar ucapan ayahnya, "bukan karena dia anak dari myoui mina?"