8

2.8K 235 10
                                    



Selamat membaca!

.

.

.

Jake membuka matanya perlahan, lalu dirinya langsung merasakan bagian bawahnya sakit sekali. Berusaha untuk mendudukkan diri lalu melihat ke arah sekitar.

Ke mana Sunghoon?

Mengingat lelaki itu membuat Jake malu. Kenapa dia nakal sekali semalam? Iya, dirinya memang sesekali menonton video bokep, tapi kenapa dia bisa bertingkah seperti itu? Hal itu membuat Jake memukul kepalanya pelan hingga sebuah suara mengejutkannya.

"kenapa pukul-pukul kepala?"

Mendengar itu membuat Jake menghentikan pukulan kecilnya dan memandang ke depan.

"iihh!! Sunghoon pake baju!! Kenapa topless!!"

Sunghoon yang memang hanya memakai celana jeans itu tertawa dan mendekati Jake sembari mengelus pipi lelaki itu.

"lo kan udah liat semua bahkan udah ngerasain aauu! Iya sakit!"

Jake mencubit lengan Sunghoon karena kata-kata frontal itu.

"padahal lo masih telanjang kenapa malu?"

"sunghoon!!"

Jake kembali berteriak karena lelaki itu menarik selimut yang menutupi badannya hingga dada Jake terlihat. Jake hanya diam ketika jemari Sunghoon bergerilya di badannya menelusuri bekas-bekas merah yang dibuat lelaki itu sendiri.

"tanda dari gua jake"

Pandangan Jake turun dan melihat badannya yang dipenuhi ruam merah, tersenyum cerah lalu dengan riang berkata, "iya bekas sunghoon hehehe"

Sunghoon memandang Jake sedikit aneh, dia tidak mengerti dengan jalan pikir anak satu itu. Tapi yasudahlah, dirinya harus tahan untuk membalaskan dendamnya bukan?

.

.

.

"lo kok kaya beda ya"

"hmhh? Apanya?"

Jay memperhatikan Jake di sampingnya, mereka berdua sedang berjalan untuk menuju ke kelas mereka.

"gak tahu, kaya ada yang beda aja"

Jake mencibir, ya masa dia berkata 'iya gua abis ngewe sama sunghoon' atau 'hooh gua gak perjaka lagi nih diambil sunghoon'.

"lo kali siwer, cek mata lo ke dokter"

Jake meninggalkan Jay di sana membuat Jay berteriak. Sungguh kenapa aura Jake berbeda ya?

Ketika sampai di kelas bahkan Jay dapat melihat Jake sudah menggelayuti lengan Sunghoon dengan mesra. Sedangkan Sunghoon hanya fokus kepada handphonenya.

Melihat itu membuat Jay menjewer telinga Jake hingga Jake meringis.

"ganjen banget anjir, sana duduk di tempat lo"

"apa sih! Sunghoon aja gak keganggu iya kan?"

Sunghoon menatap Jake yang tengah memasang wajah bak anak hilang di hadapannya, membuat senyuman kecil lalu melihat ke arah Jay, "biasa aja jay, kalau keganggu udah gua dorong anaknya"

Jake sudah merajuk di tempatnya hingga Sunghoon tertawa. Melihat itu membuat Jay merasa aneh.

Sunghoon memang mempunyai perasaan kepada Jake, bukan?

SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang