32

1.8K 182 21
                                    


Selamat membaca!

.

.

.

Setelah kejadian itu Jake dan Sunghoon benar-benar hanya mengurusi Wonyoung. Keduanya akan bertemu ketika bersama Wonyoung, dan ketika Wonyoung sudah terlelap keduanya hanya berbincang seadanya lalu fokus ke urusan masing-masing.

Seperti saat ini, Sunghoon sedang menginap di rumah Jake karena anaknya sedang ingin bermain bersama. Tanpa keberatan Sunghoon datang ke sana meskipun waktu sudah malam.

"kamu tidur di kamar aku aja"

"lalu kamu gimana?"

"aku bisa tidur di kamar wonyoung aja"

"gak usah, aku aja yang tidur di—"

Sunghoon menghentikan ucapannya ketika mendapati tatapan Jake yang begitu datar.

"kamu tamu di sini, jadi biarkan aku melayanimu sebagai tamu"

Tamu.

Hati Sunghoon sangat sakit mendengar perkataan Jake yang menganggapnya sebagai tamu. Namun dirinya hanya bisa tersenyum kecut lalu menuruti perkataan Jake.

Maka dari itulah di sinilah dia berakhir, di kamar Jake dengan laki-laki itu yang mencari alas tidur untuknya sendiri.

"kamu ke—oh, sunghoon kamu gak apa-apa tidur di sini?"

Jake yang mendapati Sunghoon yang melihat ke arah salah satu bagian atap rumahnya itu sadar. Bagaimana bisa dia menyuruh Sunghoon tidur di sini? Dirinya benar-benar ingin mengantukkan kepalanya ke dinding saja.

"ggak apa-apa kok, aku udah besar"

Mendapati Sunghoon yang gagap itu membuat Jake menghela nafasnya. Memilih untuk mengembalikan kasur lipat yang diambilnya lalu berbaring di tempat tidur.

"aku temenin, tapi jangan lewat batas! Ingat guling ini batas kita!"

Mendapati Sunghoon yang hanya diam sembari menatap atap rumahnya itu membuat Jake sedih.

"sunghoon!"

"hah iya maaf"

Dengan kikuk Sunghoon berbaring di sebelah Jake, namun mata dan pikirannya tetap berada di atap rumah itu. Hal itu juga tidak luput dari perhatian Jake.

"sunghoon... kamu mau tidur di luar aja? Tapi gak ada tempat tidur, atau di kamar—"

"gak apa-apa jake, aku cuma—aku—"

Sunghoon tidak bisa melanjutkan perkataannya membuat Jake duduk di tempat tidur lalu diikuti oleh Sunghoon.

"maaf jake, aku ganggu waktu tidur kamu"

"aku pernah kerja di bar dari jam sepuluh malam sampai jam empat pagi. Udah biasa"

Sunghoon hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali diam. Jake ikut memperhatikan mata Sunghoon yang terus-menerus melirik ke arah atas sana. Memilih untuk menggenggam tangan Sunghoon yang tentu saja membuat Sunghoon terkejut.

"ibu kamu.. orangnya gimana?"

"ibu baik, ibu juga cantik. Aku pernah nyusahin ibu aku jake, aku gak tahu kalau ayah meninggal itu ayah udah gak ada di dunia ini lagi. Beberapa bulan setelah ayah meninggal aku masih minta ini itu ke ibu, seakan ayah masih ada. Padahal keadaan udah beda, pas aku sadar ternyata aku nyusahin ibu aku sendiri. Ibu bagi aku adalah wanita yang hebat"

Jake ikut meremas pegangannya terhadap jemari Sunghoon ketika laki-laki itu menumpahkan segalanya.

"tapi aku rasa, ibu aku pasti malu punya anak kaya aku"

SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang