30

2K 188 34
                                    


Selamat membaca!

.

.

.

Setelah Jay pulang, Jake langsung mengetuk pintu kamar Sunghoon dan ketika pintu itu terbuka dia mendapati kondisi laki-laki itu yang babak belur.

"sunghoon?! kenapa bisa gini?"

"gak apa-apa, jay tadi mukulin wajah aku. I deserve it"

"ya obatin lah sunghoon! Mana obat-obatan di sini?"

Sunghoon hanya menunjuk sebuah laci di kamarnya dan dengan cepat Jake mengambilnya. Menarik tangan Sunghoon dan mendudukkan lelaki itu di tempat tidur.

"aku tadi cerita semuanya ke jay"

Sunghoon sedikit meringis ketika alkohol itu menyapa kulit wajahnya.

"kenapa kalian bisa temenan juga?"

Tidak menanggapi ucapan itu dan Sunghoon lebih memilih untuk memandang wajah manisnya yang tengah mengobatinya itu. Namun sebuah tekanan di bahunya tepat di lebam karena bogeman Jay membuat Sunghoon meringis.

"bisa biasa aja gak lihatinnya?"

"too beautiful to ignore"

"makasih, nanti malam aku mau pulang sama wonyoung"

"pulang?! Kamu bisa tinggal di sini jake, mau di kamar mana pilih aja"

Jake menggelengkan kepalanya sembari membereskan kembali kotak berisikan obat-obatan itu.

"gak bisa sunghoon, aku harus kerja"

"tinggal di sini aja ya jake? aaku—"

"sunghoon"

Sunghoon hanya bisa menatap Jake dengan sedih ketika manisnya itu menatapnya dengan tatapan datar.

"kalau kamu mau main sama wonyoung bisa hubungin aku dulu, kalau wony kangen kamu juga aku bisa hubungin kamu. Untuk saat ini gini dulu, sunghoon"

.

.

.

Jake mengusap kepala anaknya yang sedang melambaikan tangannya kepada Sunghoon. Setelah mobil itu menjauh dari pandangannya Jake menggendong Wonyoung dan memilih untuk masuk ke dalam rumah mereka.

"nahh sekarang wony mau main apa? Atau mau maam lagi?"

"emm wony capek, mau tiduran aja"

"kalau itu mau princess, ayoo kita bersih-bersih duluu"

Setelah menyikat gigi bersama dan mengganti pakaian, Jake tengah duduk di samping Wonyoung yang berbaring di tempat tidurnya.

"papa"

"iya sayang?"

"wony sayang papa"

"tiba-tiba?"

Jake tertawa mendengar ucapan anaknya yang terlalu tiba-tiba baginya itu.

"tapi wony juga sayang sama ayah, apa itu boleh sayang sama dua orang?"

"boleh.. kan baik papa sama ayah itu orangtua wony, wony bisa sayang sama keduanya"

"wony suka ayah! Kami kemarin main tanah!!"

"main tanah?!"

"iya! Kami guling-guling di taman sampai nempel tanahnya, seru!"

Dalam hati Jake merutuki Sunghoon yang bermain dengan Wonyoung bersama tanah, bukankah itu kotor? Tapi ketika melihat senyuman anaknya itu membuat Jake tersenyum.

SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang