Selamat membaca!.
.
.
Di dalam hati Jake benar-benar menyumpah serapahi Jay. Bagaimana bisa sesudah seonggok daging itu menculik anaknya lalu dia langsung mematikan handphonenya, agar tidak bisa dihubungi.
Jake sudah berkali-kali mengajak Sunghoon untuk menjemput Wonyoung, tapi nampaknya si Sunghoon Sunghoon itu tidak mau dan membiarkan saja dengan dalih, udah gak apa-apa Jake, si Jay kan teman kita, jadi pasti Wonyoung aman.
"jake ini baju kamu masih ada di sini, mau pakai yang ini aja?"
Ketika Jake melihat pakaian yang dibawakan oleh Sunghoon membuat Jake melototkan matanya. Itu piyamanya dahulu, ya tidak apa-apa sih kan Sunghoon belum move on wajar jika laki-laki itu menyimpan barangnya, masalahnya adalah pakaian itu berwarna soft blue bahkan bermotifkan beruang!
Jake sedikit meringis mengambil piyama tersebut, daripada dia memakai pakaian Sunghoon pasti kebesaran!
"kenapa? gak su—"
"suka! Ini kan punya aku, uumm kenapa gini sih kaya anak kecil!"
Sunghoon tertawa lalu mengusak rambut Jake seperti kebiasannya dulu, "kamu kan emang anak kecill"
Jake merengut menunjukkan wajahnya yang memang seperti anak kecil itu kepada Sunghoon. Namun, tak lama kemudian keduanya tersadar membuat suasana menjadi canggung.
"emm, aku mandi dulu ya?"
Jake hanya mengangguk lalu memperhatikan Sunghoon yang seperti ingin cepat-cepat lari dari hadapannya. Setelah Sunghoon menghilang di balik pintu kamar mandi itu membuat Jake mengeratkan pegangannya pada lengannya sendiri dengan senyuman kecil di bibirnya.
.
.
.
Hanya hening mengisi kamar itu, dahulu mungkin jika mereka berdua berada di kamar ini akan ada celotehan Jake dan Sunghoon yang menanggapi. Namun saat ini sudah berbeda, tidak ada suara canda tawa dari Jake dan tidak ada suara Sunghoon yang menanggapi Jake.
Keduanya hanya berbaring dengan posisi Jake yang benar-benar tidak mau menghadap Sunghoon. Sedangkan Sunghoon menatap punggung kecil Jake yang jika ini dahulu pasti sudah dipeluk dan didekapnya dengan erat.
Pandangan Sunghoon menyendu lalu memilih untuk menutup matanya, seharusnya dahulu dia memperjuangkan Jake, biarkan saja dirinya tidak punya harta, harta bisa dicari akan tetapi Jake tidak bisa diganti oleh apapun.
"sunghoon"
Sunghoon yang awalnya sudah ingin tidur itu sedikit terkejut lalu membuka matanya karena mendengar Jake yang memanggilnya. Keterkejutannya sedikit bertambah ketika mendapati Jake sudah menghadapnya bahkan melihat ke arahnya.
"kkenapa?"
Jake hanya menggelengkan kepalanya, "kayanya kamu tahu semua deh tentang aku, jadi aku mau nanya aja, kamu pas aku pergi ngapain aja?"
Sunghoon mengedipkan matanya dengan cepat, apakah ini nyata? Jake menanyakan tentangnya? Karena tidak percaya, Sunghoon memilih untuk menampar pipinya dan mendapati sakit dirasakannya.
"sunghoon! heh kamu ngapain?!"
"enggak! Gak apa-apa kok!"
Jake memandang Sunghoon sedikit aneh, "yaudah deh, tidur—"
"gak! Tadi kan kamu nanya iya kan?"
"oh kamu mau jawab? Kirain gak mau"
Sunghoon menggelengkan kepalanya cepat, "mana ada! Apapun yang kamu mau aku bakal usaha kabulin!"