28

1.9K 176 16
                                    



TW // blowjob, rape, profanities, harsh words.

Selamat membaca!

.

.

.

Setelah mengakhiri sambungan telpon itu Heeseung langsung membanting benda itu tepat di hadapan Jake.

"berani sekali kau?"

"mmaaf, maafkan aku"

Dengan langkah kaki yang terdengar menakutkan Heeseung mendekati Jake yang terus menjauh. Dan ketika laki-laki itu terpojok di sana membuat Heeseung mendudukkan diri untuk menyamakan tinggi badan mereka.

"mau ke mana cantik?"

Jake mengalihkan wajahnya dari jemari Heeseung. Matanya menelusuri semua badan Heeseung, siapa tahu lelaki itu menyimpan kartu kamar ini di pakaiannya.

"mencari kartu kamar ya cantik? Sudah kusembunyikan di tempat yang kau pastinya tak tahu"

Mendengar itu membuat Jake memelas, "kumohon, lepaskan aku, aku hanya ingin hidup tenang"

"nanti ya sayang? Kita nikmati dulu malam ini"

Heeseung memaksa Jake untuk berdiri dan menyeret tubuh kecil itu.

"sialan, kenapa kau melukai dahiku dengan ini?!"

Bantingan yang tidak main-main itu membuat Jake sedikit berjengit. Masih berusaha melepaskan cengkraman Heeseung yang makin dirasa menguat itu. Namun badannya sudah dibanting ke tempat tidur dan lelaki itu sudah menindih badannya. Terlebih ketika Heeseung melepas kemejanya membuat Jake makin meronta.

"diam sialan!"

Beberapa kali tamparan hingga sudut bibirnya terluka itu membuat Jake menangis, dia tidak mau. Terlebih ketika Heeseung mengikatkan kedua tangannya dengan kemeja laki-laki itu.

"kkumohon, lepaskan aku, maafkan aku atas sikap kasarku"

Heeseung terbahak di tempatnya mendengar ucapan Jake, "kau baru menyadari bahwa kau kasar terhadapku? Hah padahal aku membiayaimu loh dua tahun ini"

"iiya, iya, maafkan aku. Maaf, kumohon lepaskan aku"

"tentu saja tidak sayang"

.

.

.

Sunghoon melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Mobilnya sesekali diumpati oleh pengguna jalanan lain.

Dia tidak peduli.

Saat ini dia hanya memikirkan Jake. Setelah menghubungi orang yang dapat melacak nomor seseorang membuat Sunghoon melajukan mobilnya ke sebuah hotel.

Memarkirkan mobilnya dengan asal-asalan dan segera berlarian menuju resepsionis.

"atas nama lee heeseung"

"maaf tuan, tidak ada nama atas lee heeseung di sini"

Mendengar itu membuat Sunghoon menggebrak meja hingga perhatian beberapa orang di sana tertuju kepadanya.

"sialan! kau tidak tahu aku siapa?!"

"mohon maaf tuan"

"panggil manajermu atau siapapun atasanmu!!"

Sunghoon yang membuat keributan itu tidak perlu menuruh pegawai tersebut memanggil atasannya. Karena seseorang sudah tergopoh menemuinya.

"maaf, maaf tuan. Apakah ada yang bisa saya bantu?"

SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang