20

2.4K 212 32
                                    





Selamat membaca!

.

.

.

"berikan pelayanan terbaikmu! Dia memintamu terus ketika datang ke sini, jangan memalukanku!"

Jake hanya mengangguk ketika bosnya itu memberikannya perintah. Memilih untuk mengetuk pintu itu lalu masuk ke dalamnya ketika mendengar suara yang menyuruhnya masuk.

Jake langsung mendudukkan badannya di lantai guna menuangkan cairan beralkohol itu ke gelas.

"kau cantik sekali menggunakan pakaian itu, jaeyun"

"terima kasih tuan"

Hembusan nafas kasar terdengar, "sudah berapa kali jangan panggil saya tuan!"

Mendengar bentakan itu membuat Jake takut, dirinya hanya takut dipecat.

"mmaf, maaf kak heeseung"

Iya, laki-laki di hadapannya yang bernama Heeseung ini seolah tidak menyerah untuk mendatanginya tiap minggu. Jake tidak peduli dan tidak tertarik.

"duduk di sini"

Melihat Heeseung menepuk-nepukkan bagian sofa di sebelah laki-laki itu membuat Jake menuruti perkataan lelaki itu. Tangannya menarik-narik rok pendek yang dipakainya, terlalu pendek hingga seperti hanya menutup area vitalnya.

"gak usah ditarik gitu, cantik kok"

Badan Jake menegang ketika tangan itu mengelusi pahanya. Tangannya dengan perlahan menepis halus jemari Heeseung yang berada di pahanya dan menunduk.

"aahh kau selalu begini, aku makin menyukaimu tau"

Hening menyapa keduanya dengan Heeseung yang meneguk minuman yang dipesannya perlahan.

"kau bawakan makanan yang ada di sana"

Tanpa berbanyak waktu Jake berdiri dan menuju ke arah samping yang merupakan lemari penyimpanan yang berisikan makanan. Namun ketika Jake hendak mengambil makanan itu sudah ada beberapa remasan di bongkahannya yang membuat Jake berbalik.

"kenapa? aku akan bayar seperti biasanya"

Heeseung menyelipkan beberapa lembar uang di selipan rok Jake sembari memegangi pinggang serta paha itu.

"kau, kau cantik sekali. Kenapa—"

BRAAKKK

Suara pintu terdobrak membuat Heeseung membalikkan badannya dan sebelum dia memproses semuanya beberapa pukulan didapatkannya.

"ssunghoon! Sunghoon! berhenti!"

Mendapati kekacauan di depannya membuat Jake panik, bagaimana jika dia di pecat?

Mendengar suara Jake membuat Sunghoon mengalihkan perhatiannya dan mendapati kondisi Jake yang sedikit acak-acakan. Hal itu membuat Sunghoon makin emosi dan menyeret Jake untuk keluar dan menuju lantai yang lebih atas-lantai yang menyediakan kamar-.

Jake sudah berteriak meminta tolong, tapi apa yang diharapkannya? Lantai dua tadi adalah tempat vip yang kepalang sepi, apalagi lantai tiga yang merupakan tempat orang menyewa kamar. Satu-satunya orang di sini adalah orang yang melaksanakan transaksi.

"kkak tolong tolong aku gak mau"

Lagi-lagi apa yang diharapkan Jake? Bukannya menolong laki-laki itu malah mencemoohi Jake, "apa dibilang, kamu tuh bakal lepas juga jaeyun di sini. Oh bukan sama heeseung, kirain sama heeseung"

"cepat"

"wow, sabar tuan. Ini dia kamarnya sesuai dengan nomor yang tertera"

Mendapati hal itu membuat Jake menggelengkan kepalanya, tidak dia tidak mau lagi. Tapi kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan Sunghoon. Hingga badannya dihempas begitu saja di lantai dan Sunghoon mengunci kamar itu.

SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang