Selamat membaca!
.
.
.
"jay kayanya anterin ke rumah sunghoon aja"
"lo mau ketemuan sama brengsek itu?!"
Jake memukul bahu Jay untuk ke sekian kalinya, lalu matanya beralih ke arah Wonyoung yang menatapnya dengan polos.
"udah berapa kali gua bilang?"
Jay hanya memaksakan tawanya mendengar ucapan manis Jake, "ya maaf lupa, jadi ngapain lo ke sana?"
"kan dia ayahnya wony.. wony kangen sama ayah kan tadi?"
Wonyoung menganggukkan kepalanya dengan semangat, "iya! Mau maam disuapin ayah!!"
"iyaa.. sebentar lagi wony bakal ketemu ayah"
Jay hanya tersenyum mendengar itu, "lo kuat banget jake, padahal lo pasti sakit hati kan?"
"gak usah hirauiin perasaan gua, selagi wony bahagia, gua bahagia"
"wony juga! Wony juga bahagia kalau papa sama ayah bahagia"
Jake tertawa mendengar ucapan anaknya, "iyaa papa bahagiaa karena sama wonyy cantikk"
.
.
.
"gua pulang duluan, malas lihat wajah tuh orang"
"padahal sahabatan"
Jay sudah memasang raut masamnya yang membuat Wonyoung tertawa, "jeyekk, paman jeyi jeyekk"
Jay melotot mendengar ejekan anak kecil untuknya, "sembarangan! Udah gua kesel, gua balik ya jake!"
"hmhh, makasih ya jay"
"dadah paman jeyi jeyekk!!"
Barulah ketika Jay pergi dari rumah itu sebuah mobil masuk ke dalam sana dan dengan cepat orang di dalam mobil itu keluar.
"ayah!!"
Wonyoung langsung berlarian ke arah Sunghoon yang juga langsung ditangkap oleh Sunghoon.
"uuu anak ayah, seru mainnya?"
"seru! Tapi lebih seru lagi kalau ayah ikut!!"
Sunghoon tersenyum mendengar ucapan anaknya itu, melangkahkan kakinya lalu melihat Jake yang tengah tersenyum ke arahnya.
Berbicara lewat gerakan bibir saja agar Wonyoung tidak mendengarnya.
Terima kasih.
Jake menganggukkan kepalanya sembari tersenyum manis.
"nah ayo sekarang kita masuk ke dalam rumah"
"yeeayy!"
Sunghoon tersenyum melihatnya, seandainya dia tidak bodoh dahulu. Meskipun tidak sama pasti gambarannya tiap hari seperti ini.
.
.
.
"lihat ini ayah dulu, ganteng kan?"
Wonyoung tengah menatap beberapa lembar foto yang ditunjukkan oleh ayahnya, lalu mengangguk sebagai persetujuan.
"tapi datar banget ayah, serem"
Sunghoon tertawa mendengar ucapan anaknya itu. Mereka sedang berada di ruang tengah dengan berbagai album foto yang memang ada di sana. Wonyoung yang aslinya penasaran akhirnya bertanya lalu berakhir dengan Sunghoon yang menjelaskan semuanya.